Pendaratan Manusia di Bulan Rekayasa? Ini Respons Kepala Lapan

Banyak orang yang menduga beberapa bagian dari program Apollo, termasuk pendaratan di Bulan, adalah rekayasa NASA. Benarkah?

oleh Citra Dewi diperbarui 07 Agu 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2016, 06:30 WIB
20-7-1969: Momen Perdana Manusia Injakkan Kaki di Bulan
Neil Armstrong di Bulan. (Nasa.gov)

Liputan6.com, Jakarta - Manusia mencatat sejarah baru pada 21 Juli 1969, ketika Neil Armstrong dan Edwin 'Buzz' Aldrin berhasil menapakkan kakinya di permukaan Bulan. Hal tersebut pun dinilai sebagai salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah modern.

Namun, banyak orang yang menduga beberapa bagian dari program Apollo itu adalah rekayasa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

NASA dan beberapa pihak dituding telah melakukan penipuan agar masyarakat percaya bahwa pendaratan tersebut benar-benar terjadi. Hal itu dilakukan dengan merekayasa peralatan, mempersiapkan sejumlah objek seperti foto, kaset rekaman, transmisi, dan contoh 'batuan Bulan'.

Pada tahun 1974, seorang penulis bernama Bill Kaysing menerbitkan buku berjudul, 'We Never Went to the Moon' -- 'Kita Tak Pernah ke Bulan'. Channel 5 pun menyiarkan dokumenter Fox berjudul, 'Did We Land On The Moon?' tahun 2013.

Menurut anggapan mereka, terdapat sejumlah hal yang dianggap ganjil saat astronot NASA itu mendarat di Bulan. Beberapa di antaranya adalah bintang-bintang yang absen di langit Bulan, bendera yang ditanam Buzz Aldrin bisa berkibar padahal tak ada angin di sana, serta bayangan yang jatuh ke arah berbeda.

Pendaratan manusia di Bulan 1969

 

Walaupun teori konspirasi soal pendaratan manusia pertama di Bulan telah tersebar luas, namun sejumlah orang termasuk ilmuwan membantah hal tersebut, termasuk Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin.

"Manusia betul pernah mendarat di Bulan. Itu bukan fiksi dan rekayasa," ujar Thomas dalam sesi tanya jawab dalam kegiatan pencanangan "Malam Langit Gelap".

"Secara scientific (ilmiah) tidak mungkin sekian banyak peneliti bisa dibohongi oleh suatu negara atau lembaga," jelasnya.

Pada 2014 lalu, International Business Times (IBT) pun melansir artikel yang membantah 5 teori konspirasi tentang pendaratan manusia pertama di Bulan.

Salah satu hal yang dibahas di IBT adalah, teori konspirasi yang memperdebatkan mengapa dalam foto-foto pendaratan tersebut Bendera Amerika Serikat tampak berkibar walaupun tak angin di Bulan.

Menurut penjelasan yang dilansir oleh media itu, NASA memang sengaja mengupayakan agar bendera terlihat berkibar. Caranya dengan memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang -- yang membuatnya berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.

Dengan penjelasan tersebut, apakah Anda masih ragu bahwa pernah ada manusia yang benar-benar mendarat di Bulan?
   

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya