Respons Gencatan Senjata Gaza, Kemlu RI: Akhiri Penjajahan Israel Sebagai Akar Penyebab Konflik

Indonesia akan terus mendorong pelaksanaan gencatan senjata terlaksana secara komprehensif.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Jan 2025, 12:05 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 12:05 WIB
Gencatan Senjata Dimulai, Begini Potret Kawasan Jabalia Gaza Utara
Mereka kembali dengan membawa tenda, pakaian, serta barang-barang pribadi menuju rumah mereka. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza resmi berlaku pada Minggu (19/1/2025), pukul 11.15 waktu setempat. Dikutip dari CBS News, sebanyak 33 sandera dan hampir 2.000 tahanan Palestina akan dibebaskan secara bertahap selama fase pertama gencatan senjata yang berlangsung 42 hari.

Selain itu, menurut kantor berita Xinhua, 600 truk berisi bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari selama gencatan senjata fase pertama, di mana 50 di antaranya mengangkut bahan bakar.

Adapun 300 truk disebut dialokasikan ke wilayah Gaza Utara, di mana kondisi warga sipil sangat sulit.

Merespons isu ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Roy Soemirat menyatakan bahwa Indonesia menekankan pentingnya seluruh pihak untuk mematuhi gencatan senjata dan memenuhi kewajibannya masing masing yang sudah tertera di dalam kesepakatan.

"Indonesia akan terus mengawal dari dekat implementasi kesepakatan ini melalui berbagai cara, baik melalui forum multilateral (PBB) maupun bilateral," tutur Roy dalam pesan singkatnya kepada awak media, Senin (20/1).

"Dengan gencatan senjata, kita juga berharap, bantuan kemanusiaan dapat masuk sesuai dengan kebutuhan rakyat Palestina."

Roy menambahkan, "Selain itu, demi perdamaian di Palestina, Indonesia memandang pentingnya penyelesaian akar penyebab konflik di kawasan yaitu penjajahan Israel. Selama (penjajahan Israel) belum berakhir, kawasan Timur Tengah akan terus bergejolak dan dampaknya meluas secara global," imbuh Roy.Adapun fase kedua dan ketiga gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut situs web Kementerian Luar Negeri Qatar selaku salah satu mediator, akan difinalisasi selama pelaksanaan fase pertama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya