Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, wafat pada Kamis 13 Oktober 2016. Pemimpin Negeri Gajah Putih itu berpulang pada usia 88 tahun.
Duka pun menyelimuti negeri yang telah dipimpinnya selama 70 tahun. Raja Bhumibol secara luas dihormati di Thailand dan dianggap oleh banyak orang sebagai sosok istimewa.
Baca Juga
Pelayat pun terlihat berkumpul di luar rumah sakit Bangkok, di tempat sang raja mengembuskan napas terakhirnya.
Advertisement
Banyak warga Thailand mengaku merasakan ikatan emosional yang tak dapat diungkapkan dengan Raja Bhumibol, meski pria kelahiran 1927 itu telah lama tak menampakkan dirinya di hadapan umum.
Dilansir oleh BBC, diperkirakan Thailand akan berkabung selama beberapa bulan ke depan, di mana bendera setengah tiang dikibarkan selama 30 hari.
Raja Bhumibol telah menjalani sejumlah perawatan medis selama beberapa tahun. Ia terakhir terlihat di muka umum pada Januari lalu ketika menghabiskan beberapa jam untuk mengunjungi istananya di Bangkok.
Pada Minggu 9 Oktober 2016, sebuah pengumuman resmi mengatakan bahwa raja berada dalam kondisi tidak stabil setelah melakukan cuci ginjal. Mendengar kabar mengejutkan itu, warga Thailand mulai memanjatkan doa bagi kesembuhan sang raja.
Banyak di antara mereka menggunakan baju berwarna pink karena percaya warna tersebut dapat meningkatkan kondisi kesehatan sang raja. Namun, takdir berkata lain.
Bhumibol Adulyadej yang memerintah lebih lama dari Ratu Elizabeth II, dinobatkan sebagai Raja Thailand pada 1946.