3 Penyebab 'Ketindihan' Menurut Berbagai Kisah di Dunia

Menurut kisah dari sejumlah tempat di dunia mengungkap, ketindihan disebabkan karena ada makhluk tak kasat mata menimpa dada seseorang.

oleh Citra Dewi diperbarui 16 Okt 2016, 19:29 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2016, 19:29 WIB
Ilustrasi ketindihan
Ilustrasi ketindihan (Wikipedia/Henry Fuseli)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi yang disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur telah menimbulkan ketakutan sejak berabad-abad lalu. Sejumlah cerita menyeramkan dari budaya yang berbeda mencoba untuk menjelaskan penyebab kondisi 'ketindihan' itu.

Menurut penelitian yang dipimpin oleh Jose F.R. de Sa dari Jungian Institute of Bahia in Brazil yang dikutip dari Live Science, Minggu (16/10/2016), kondisi 'ketindihan' sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah.

Namun sebuah paparan yang dipublikasi di jurnal Frontiers in Psychology mencoba menjelaskan pengalaman menakutkan itu. Terdapat beberapa versi, mulai dari penculikan alien hingga setan yang duduk di dada.

Berdasarkan review tersebut, berikut 3 penyebab ketindihan yang berasal dari sejumlah kisah di berbagai budaya di seluruh dunia.

1. Makhluk Menindih Dada

Ilustrasi (thesleepparalysisproject.org)

Di Brasil, terdapat cerita rakyat yang menyebut terdapat sebuah makhluk dengan kuku panjang mengendap-endap di langit-langit rumah pada malam hari. Makhluk bernama Pisadeira itu kabarnya menginjak-injak dada orang-orang yang tidur.

Sementara itu di Spanyol, seekor hewan berwarna hitam bernama Pesanta, biasanya anjing atau kucing, merupakan penyebab ketindihan. Mereka diyakini duduk di dada seseorang dan menyebabkan kesulitan bernapas dan mengalami mimpi buruk.

Di Newfoundland, Kanada, terdapat cerita bahwa "Old Hag" (penyihir wanita tua) datang dan menindih orang yang sedang tidur. Cerita serupa juga terdapat di Vietnam, di mana ketindihan itu disebabkan roh yang duduk di dada seseorang.

Kisah mengenai makhluk yang menindih juga tercermin dalam terminologi yang digunakan di Meksiko untuk mendeskripsikan sleep paralysis. Jika diartikan, frase tersebut berarti "jasad seseorang merayap ke atasku".

2. Mantra Penyebab Kelumpuhan

Ilustrasi (Reuters)

Dalam budaya inuit terdapat cerita bahwa dukun yang merapalkan mantra ketika seseorang sedang tidur, menyebabkan kondisi "uqumangirniq", di mana orang tersebut tak dapat bergerak, berbicara, atau berteriak dan dikunjungi oleh kehadiran makhluk tak berbentuk atau tanpa wajah.

Sementara itu di Jepang, terdapat kisah tentang kondisi yang disebut Kanashibari. Ini disebabkan karena dukun memanggil roh jahat untuk mencekik musuh dan membuat orang itu seperti terikat, seolah dibatasi oleh rantai logam.

3. Ditindih Hantu

Ilustrasi ketindihan (Wikipedia/Fritz Schwimbeck)

Dalam sebuah studi mengenai pengungsi Kamboja dari tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa banyak pasien mengalami kondisi "ketindihan" yang disebut "khmaoch sangkat" atau hantu yang mendorong Anda ke bawah.

Di Thailand, hantu bernama "phi am", menghantui orang-orang ketika mereka sedang setengah tidur dan menyebabkan mereka tak bisa bergerak. Sementara itu, dalam beberapa budaya tradisional China, sleep paralysis disebabkan karena hantu yang menindih seseorang.

Lalu, sebenarnya apa penyebab dari sleep paralysis atau kondisi ketindihan itu?

Menurut penjelasan profesor psikologi klinis di Argosy University, Brian Sharpless, penjelasan biologis dari sleep paralysis akibat terganggunya siklus rapid eye movement (REM) dalam tidur.

Ketika berada dalam kondisi REM, biasanya seseorang sedang mengalami mimpi. Pada fase itu, batang otak melumpuhkan tubuh dengan menghambat neuron motorik sehingga tubuh tak dapat bergerak.

Namun dalam kondisi sleep paralysis, siklus REM terjadi saat seseorang telah setengah sadar, sehingga ia menyadari bahwa dirinya tak bisa bergerak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya