Kazakhstan Berambisi Masuk 30 Besar Negara dengan Ekonomi Terbaik

Kazakhstan tahun ini merayakan Hari Kemerdekaan ke-25. Di usianya yang masih muda, negara tersebut bersemangat mengejar target mereka.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Nov 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 18:00 WIB
Duta Besar Kazakhstan, Askhat Orazbay dan Menkum dan Ham Yasona Laoly di acara National Day Kazakhstan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Duta Besar Kazakhstan, Askhat Orazbay dan Menkum dan Ham Yasona Laoly di acara National Day Kazakhstan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kemerdekaan Kazakhstan ke-25 dirayakan secara meriah di Indonesia. Bertempat di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Duta Besar negeri tersebut, Askhat Orazbay memamerkan kesuksesan yang sudah direngkuh negaranya.

Menurut Orazbay, usia Kazakhstan yang masih muda tidak menjadi halangan untuk mengejar target-target yang telah mereka patok.

Dalam pidatonya, Orazbay menjelaskan pencapaian Kazakhstan sebagai sebuah negara sudah begitu banyak. Namun yang paling terlihat dan bisa dirasakan rakyatnya ada di sektor ekonomi.

"Selama 25 tahun Kazakhstan telah mencetak pencapaian. Baik secara politik dan ekonomi," ucap Orazbay di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin 29 November 2016.

"Meskipun banyak tantangan, kami mencapai banyak. Walau merdeka seperempat abad lalu, kami telah melakukan beberapa reformasi ekonomi," tambah dia.

Secara detail ia menjelaskan, saat ini Kazakhstan telah membuka lebar investasi asing masuk ke negaranya. Faktor itu merupakan pendukung utama kenapa kemajuan negaranya dapat dicapai dalam waktu cukup singkat.

"Negara kami sangat mendukung terciptanya iklim investasi yang nyaman saat ini direct foreign investment ke kami mencapai US$ 300 miliar, bukan cuma di sektor minyak dan gas tapi juga di beberapa sektor lain," ujar dia.

Dubes Askhat Orazbay di acara Hari Kemerdekaan Kazakhstan, (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Walau begitu, negaranya tak cepat puas. Ada target besar yang dipatok beberapa tahun ke depan.

"Kazakhstan mematok target ambisius yaitu masuk dalam 30 besar ekonomi paling berkembang di dunia," jelasnya.

Hadir sebagai tamu undangan, Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly, turut memuji apa yang sudah dicapai Kazakhstan.

Dia menilai, pencapain itu juga dapat dipakai sebagai titik untuk meningkatkan hubungan dengan Tanah Air. Terutama di sektor ekonomi.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ekonomi antara Kazakhstan dan Indonesia," kata Yasona.

Penguatan ini bisa dilakukan dengan satu langkah nyata. Yaitu membawa lebih banyak lagi investasi masuk dari Kazakhstan ke Indonesia.

"Potensi serta peluang untuk berdagang dan berinvestasi di Indonesia begitu besar, dengan adanya konektivitas antar dua negara jadi ini waktu yang tepat membuka potensi itu," jelas dia.

"Saya berharap nilai perdagangan kedua negara tidak cuma merefleksikan potensi yang ada tapi bisa meningkat di tahun-tahun mendatang," pungkas Yasona.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya