Liputan6.com, Istanbul - Korban jiwa akibat bom kembar di Istanbul, Turki meningkat menjadi 29 orang sementara 166 lainnya terluka. Demikian pernyataan Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
"27 orang yang tewas adalah polisi. Akibat serangan itu, 10 orang telah ditangkap," ujar Soylu yang memiliki dugaan bahwa bom tersebut menargetkan polisi seperti dikutip dari NBC News, Minggu (11/12/2016).
Baca Juga
Profil Yance Sayuri, Salah Satu Talenta Papua yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk Hadapi Jepang dan Saudi Arabia
Profil Bonyadifard Mooud Wasit yang Akan Pimpin Pertandingan Indonesia Versus Jepang, Pernah Bertugas di Liga 1
Profil Yakob Sayuri, Winger Lincah Asal Papua yang Jadi Langganan Timnas Indonesia
Bom pertama dilaporkan meledak sekitar pukul 22.30 waktu setempat setelah polisi meninggalkan stadion Vodafone di mana mereka baru saja bertugas mengawasi pertandingan sepak bola. Ledakan pertama ini diyakini adalah sebuah bom mobil.
Advertisement
"Bom mobil tersebut diledakkan dengan remote control," kata Mendagri Turki tersebut.
Sementara itu ledakan kedua terjadi di Taman Macka. Kuat dugaan ini merupakan bom bunuh diri.
"Kita sekali lagi menyaksikan malam ini di Istanbul, wajah buruk teror yang menginjak-injak setiap nilai dan kepatutan," ujar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melalui sebuah pernyataan.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan, dari 166 orang yang terluka, enam di antaranya berada dalam perawatan intensif. Dan tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Hingga saat ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan ini.
Salah seorang saksi, Nihat Yildiz mengklaim, jarak antara ledakan satu menit.
"Kami melihat api besar bersamaan dengan ledakan. Kaca-kaca restoran pecah. Lalu kami mendengar suara tembakan selama dua menit," ujar Yildiz.
Radio dan televisi Turki sempat memberhentikan sesaat pemberitaan terkait ledakan dengan alasan menjaga ketertiban umum dan keamanan nasional. Pemerintah meminta media untuk menahan diri dari pemberitaan apa pun yang dapat menyebabkan "rasa takut, panik, dan ganggung di masyarakat yang merupakan tujuan teroris."
Melalui media sosial Twitter, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengucapkan belasungkawa dan dukungan kepada Turki. Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengutuk teror tersebut.
Stadion Vodafone merupakan rumah bagi tim sepak bola Besiktas. Sesaat sebelum kejadian, salah satu klub besar di Turki itu tengah bertanding melawan Bursaspor. Hasil pertandingan, kemenangan 2-1 di pihak Besiktas.
Pasca-ledakan tim Bursaspor melalui Twitter mengatakan bahwa tidak satu pun dari penggemarnya terluka dalam peristiwa tersebut. Mereka juga mengutuk serangan teror dan berharap korban luka segera pulih.
Ucapan duka cita juga datang dari Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa. Mereka mengirimkan dukungan kepada Federasi Sepak Bola Turki, klub Besiktas, dan Bursaspor.