Bom Kembar Meledak di Turki, 15 Orang Tewas

Turki kembali diguncang serangan bom. Kali ini ledakan terjadi usai pertandingan sepak bola. Setidaknya 15 dilaporkan tewas.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Des 2016, 08:27 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 08:27 WIB

Liputan6.com, Istanbul - Dua ledakan, satu di antaranya diperkirakan bom bunuh diri menewaskan setidaknya 15 orang di luar stadion sepak bola di Istanbul, Turki.

Presiden Tayyip Erdogan menggambarkan ledakan yang terjadi di luar stadion Vodafone, rumah bagi tim sepak bola Besiktas itu sebagai serangan teroris dan warga sipil. Dia mengatakan, pengeboman dilakukan usai pertandingan yang dihadiri oleh ribuan penonton.

"Sebagai hasil dari serangan ini ada korban tewas dan terluka. Kita sebagai negara dan bangsa akan memerangi teror, organisasi teroris dan kekuatan di belakang mereka," ujar Erdogan seperti dilansir Reuters, Minggu (11/12/2016).

Serangan bom kembar tersebut mengguncang Turki di tengah upaya negeri itu bangkit kembali dari serangkaian pengeboman mematikan yang terjadi di sepanjang tahun ini. Sebagian besar serangan didalangi ISIS sementara beberapa lainnya diduga dilakukan kelompok Kurdi.

Seorang pejabats senior mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan mengatakan, 15 orang tewas dan 69 terluka akibat serangan ini. Sebelumnya muncul kabar bahwa korban jiwa adalah 13 orang.

"Itu sangat mengerikan. Ledakan sungguh hebat. Aku sedang minum teh di kafe di sebelah masjid," kata Omer Yilmaz yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Masjid Dolmabahce yang terletak di seberang stadion.

"Orang-orang merunduk di bawah meja, para perempuan menangis. Penggembar sepak bola yang tengah menikmati teh di kafe mencari perlindungan, itu sangat mengerikan," imbuhnya.

Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu mengatakan, serangan bom juga terjadi di Taman Macka yang lokasinya tidak jauh dari stadion. Ini diduga merupakan aksi bom bunuh diri.

Soylu sempat mengatakan bahwa terdapat indikasi, serangan bom ini ditujukan kepada sebuah bus polisi.

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya