Liputan6.com, Jerusalem: Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman memboikot pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Terutama, setelah menolak mengunjungi makam pendiri Zionisme modern.
Kepada media, Lieberman mengungkapkan kekesalan atas putusan Silva yang tak mau mengunjungi makam pemimpin Zionis, Theodor Herzl. Tapi, Silva justru setuju meletakkan karangan bunga di makam pemimpin Palestina Yasser Arafat, Rabu ini.
"Seseorang yang tidak siap untuk mengunjungi makam Herzl, namun mengunjungi makam Arafat, saya tidak terima," ucap Lieberman kepada situs berita Israel Ynet, seperti dilansir Associated Press, Selasa (16/3).
Juru bicara Kantor Kepresidenan Brasil langsung membantah bahwa mengunjungi makam Herzl tidak diterima protokol untuk perjalanan pemimpin asing. "Itu bahkan tidak pernah dianggap sebagai bagian dari agenda presiden," kata pejabat tersebut tanpa ingin identitasnya diketahui.
Dia pun mengatakan tanggapan pemerintah Tel Aviv aneh. Ini mengingat perjalanan ke Israel baru-baru ini oleh para pemimpin lainnya juga tidak termasuk kunjungan ke makam Herzl. Pejabat itu mencontohkan, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi juga tidak mengunjungi makam Herzl pada perjalanan terakhir mereka ke Israel.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa perjalanan ke makam Herzl telah digalakkan kembali baru-baru ini. Terutama, setelah pekan lalu Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi makam tersebut.
Sebelumnya, Lieberman dan Silva pernah bertemu, saat perjalanan Liebermen ke Amerika Selatan tahun lalu, terkait penggalangan dukungan menentang program nuklir Iran.
Silva mengatakan kunjungannya yang pertama sebagai Presiden Brasil adalah "misi perdamaian". Ia pun berharap akan membantu negaranya muncul sebagai pemain yang lebih besar dalam urusan luar negeri. Kemarin, Silva melakukan perjalanan ke Tepi Barat untuk bertemu dengan pejabat Palestina. Hari ini Silva melanjutkan lawatan menuju Yordania.(RST/ANS)
Kepada media, Lieberman mengungkapkan kekesalan atas putusan Silva yang tak mau mengunjungi makam pemimpin Zionis, Theodor Herzl. Tapi, Silva justru setuju meletakkan karangan bunga di makam pemimpin Palestina Yasser Arafat, Rabu ini.
"Seseorang yang tidak siap untuk mengunjungi makam Herzl, namun mengunjungi makam Arafat, saya tidak terima," ucap Lieberman kepada situs berita Israel Ynet, seperti dilansir Associated Press, Selasa (16/3).
Juru bicara Kantor Kepresidenan Brasil langsung membantah bahwa mengunjungi makam Herzl tidak diterima protokol untuk perjalanan pemimpin asing. "Itu bahkan tidak pernah dianggap sebagai bagian dari agenda presiden," kata pejabat tersebut tanpa ingin identitasnya diketahui.
Dia pun mengatakan tanggapan pemerintah Tel Aviv aneh. Ini mengingat perjalanan ke Israel baru-baru ini oleh para pemimpin lainnya juga tidak termasuk kunjungan ke makam Herzl. Pejabat itu mencontohkan, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi juga tidak mengunjungi makam Herzl pada perjalanan terakhir mereka ke Israel.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa perjalanan ke makam Herzl telah digalakkan kembali baru-baru ini. Terutama, setelah pekan lalu Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi makam tersebut.
Sebelumnya, Lieberman dan Silva pernah bertemu, saat perjalanan Liebermen ke Amerika Selatan tahun lalu, terkait penggalangan dukungan menentang program nuklir Iran.
Silva mengatakan kunjungannya yang pertama sebagai Presiden Brasil adalah "misi perdamaian". Ia pun berharap akan membantu negaranya muncul sebagai pemain yang lebih besar dalam urusan luar negeri. Kemarin, Silva melakukan perjalanan ke Tepi Barat untuk bertemu dengan pejabat Palestina. Hari ini Silva melanjutkan lawatan menuju Yordania.(RST/ANS)