Liputan6.com, Hamburg - Perayaan memasuki Tahun Baru berubah menjadi kacau balau di Jerman setelah setidaknya 14 wanita mengalami serangan pelecehan seksual. Petasan-petasan juga dilempar ke arah polisi.
Keamanan pun ditingkatkan di pusat-pusat kota karena kekhawatiran akan serangan teror dan untuk mencegah berulangnya serangan seperti di Cologne pada tahun lalu.
Baca Juga
[bacajuga:Baca Juga](2694968 2694664Â 2732142)
Advertisement
Namun demikian, seperti dikutip dari The Sun pada Rabu (4/1/2017), keadaan sempat lepas kendali di Jerman.
Setidaknya ada 14 wanita berusia antara 18 dan 26 tahun yang menjadi korban serangan seksual di Hamburg. Padahal, menurut media Jerman, polisi menerjunkan tambahan 500 anggotanya untuk memperkuat keamanan.
Petugas mengatakan bahwa mereka telah menahan setidaknya 10 tersangka pelaku, termasuk beberapa orang imigran, berkaitan dengan serangan yang terjadi pada 31 Desember 2016 di Grobe Freiheit dan Beatles Square.
Setidaknya ada 3 pria Suriah, 3 pria Irak, 2 pria Afghan, 1 pria Eritrea, dan 1 pria Jerman dicurigai meraba-raba bagian selangkangan, meremas bokong, dan memasukkan tangan ke bawah pakaian beberapa wanita.
Saat itu, lebih dari 4500 orang turun ke jalan untuk menyambut Tahun Baru. Polisi menjelaskan suasana saat itu yang cukup agresif.
Daily Express melaporkan bahwa polisi di kota Augsburg juga melakukan investigasi terhadap beberapa pelecehan seksual saat malam Tahun Baru yang dihadiri 150 orang.
Polisi juga melaporkan adanya beberapa orang yang melemparkan petasan ke tengah kerumunan orang dan seorang pria Suriah berusia 22 tahun ditangkap karena melemparkan petasan roket ke arah orang di sebelahnya.
Salah satu pihak yang cedera adalah seorang petugas pemadam kebakaran yang ikut bertugas menjaga keamanan selama acara, demikian menurut Augsburger Allgemeine.
Seorang wanita berusia 30 tahun dan seorang polisi dalam mobil patroli juga dilaporkan cedera karena terkena petasan.
Sementara itu, 3 pria Afghan berusia 19, 21, dan 37 tahun, dicurigai berulang kali meremas selangkangan 2 orang wanita berusia 18 tahun. Mereka telah ditahan, tapi membantah tuduhan.
Media Jerman juga melaporkan seorang pria Irak yang masih buron menikam paha seorang pria Suriah dengan pisau lipat. Seorang pria Jerman berusia 26 tahun juga menikam korban lain dalam serangan terpisah.
Sebanyak 5 polisi di Dortmund terluka ketika perayaan mulai lepas kendali dan menyebabkan puluhan pria ditahan.
Setidaknya 1.000 orang berkerumun di alun-alun Leeds dan ada roket yang diarahkan ke tengah kerumunan dan polisi, demikian menurut Ruhr Nachrichten.
Sebelumnya, sebuah petasan roket ditembakan ke kerumunan kaum tuna wisma sehingga mencederai seorang pria berusia 32 tahun.
Di Cologne, polisi bertekad mencegah berulangnya peristiwa tahun lalu yang dicemari dengan 1.000 serangan seksual. Petugas memeriksa 650 orang yang kebanyakan berasal dari Afrika Utara sebelum mereka tiba di pusat kota.
Setidaknya 150 orang diketahui sebagai "pemain lama". Polisi melakukan pencatatan identitas, tapi tidak ada penangkapan. Mereka dikembalikan ke tempat asal menggunakan kereta.
Seorang pria ditahan karena meraba seorang wanita. Tiga pria yang melakukan hal serupa masih buron.
Ada 1.500 polisi yang bertugas, jumlah yang 10 kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Polisi juga dibantu oleh para sukarelawan.
Menurut juru bicara kepolisian, "Secara keseluruhan, situasi segera terurai dan tenang karena banyak yang pergi meninggalkan kota menggunakan kereta."
Di seberang sungai Rhine, suatu kelompok 300 warga Afrika Utara dihadapkan dengan sejumlah besar polisi. Kebanyakan dari mereka juga dikirim pulang ke kota asal menggunakan kereta.
Jürgen Mathies dari kepolisian Cologne mengatakan bahwa secara keseluruhan rencana keamanan berjalan sesuai rencana. Sebanyak 6 orang ditahan pada malam itu.
Kembang api dilarang di stasiun dan sekitarnya, maupun di katedral di luarnya. Tas para pengunjung pertunjukan lampu oleh seorang seniman Berlin diperiksa. Orang yang tampak mabuk diusir
Tahun lalu, di antara lebih dari 1500 wanita yang mengalami serangan seksual, sekitar 600 di antaranya ada di Cologne.