Liputan6.com, Baghdad - Sebanyak 48 orang tewas di Baghdad dalam ledakan ketiga di ibukota Irak. Insiden itu terjadi dalam tiga hari berturut-turut, demikian dilaporkan pihak keamanan dan sumber medis setempat.
Dalam ledakan ketiga pada Kamis 16 Februari 2017 waktu setempat, sebuah mobil bermuatan bahan peledak meledak di dekat dealer mobil di daerah Bayaa di selatan Baghdad. Lebih dari 50 orang terluka.
Baca Juga
Dilansir dari BBC, Kamis (17/2/2017), kelompok ISIS mengklaim berada di balik serangan itu. Mereka mengatakan menargetkan pertemuan warga Syiah.
Advertisement
Sebelumnya, 22 orang dilaporkan tewas dalam serangan lain yang juga diklaim didalangi oleh ISIS pada Selasa dan Rabu.
Pada Rabu 15 Februari, serangan terhadap dealer mobil bekas di daerah Habibya Sadr City, pinggiran kota di utara ibukota Irak, menelan 18 korban jiwa. Sementara pada Selasa 14 Februari, sebuah bom mobil di selatan Baghdad menewaskan empat orang.
Total korban dalam tiga ledakan bom mobil tiga hari berturut-turut sebanyak 70 orang.
Baghdad dilanda gelombang serangan bunuh diri mematikan oleh ISIS dalam beberapa hari pertama tahun 2017, namun jumlah korbannya tak sebanyak insiden terakhir ini.
Menurut seorang wartawan AFP di tempat kejadian, ledakan bom pada hari Kamis itu mengakibatkan kendaraan hangus terbakar dan darah bersimbah di tanah.
Sumber-sumber keamanan setempat mengatakan, bom itu diledakkan di jalan yang sibuk. Serangan itu disebut-sebut paling mematikan di Baghdad selama beberapa bulan terakhir.
Gumpalan asap dari ledakan bom itu bisa dilihat di atas kawasan Bayaa selama beberapa hari.
Petugas medis telah memperingatkan jumlah korban jiwa dan luka-luka bisa bertambah, karena mereka tengah berjuang untuk mengobatinya.
Menurut pihak berwenang, lokasi ledakan bom di dealer mobil menjadi target para militan karena mudah bagi mereka untuk meninggalkan kendaraan sarat dengan bahan peledak bersama banyak mobil lain yang diparkir di daerah tersebut.
Ketika operasi pembersihan pasca-ledakan bom berlangsung, orang-orang mulai berdatangan mencari orang yang mereka cintai apakah menjadi korban atau tidak.
ISIS belakangan meningkatkan serangan sejak tentara Irak dibantu oleh grup koalisi yang dipimpin AS.
Para militan kini menguasai barat kota Baghdad, sedangkan bagian timur dikuasai oleh pasukan Irak dan sekutu mereka.