Liputan6.com, Baghdad - Bom mobil yang didalangi ISIS meledak di sebuah area sibuk di Kota Sadr, Baghdad, Irak. Setidaknya, 24 orang--sebagian lainnya menyebut 35 orang--dilaporkan tewas dalam peristiwa ini.
Tak hanya menebar teror, namun ISIS juga memutus akses kunci di utara dari ibu kota ke Mosul, kota besar terakhir yang masih mereka kuasai di Irak. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin, (2/1/2017).
Baca Juga
Bom bunuh diri di Kota Sadr ini meledak di sebuah kawasan yang kerap dijadikan tempat berkumpul oleh para buruh harian.
Advertisement
"Para teroris akan berusaha untuk menyerang warga sipil sebagai balasan atas kerugian yang mereka derita. Namun kami menjamin kepada rakyat Irak dan dunia bahwa kami mampu mengakhiri terorisme, memperpendek hidup mereka," ujar Perdana Menteri Haider al-Abadi.
Sebuah pernyataan yang disebarluaskan oleh kantor berita Amaq yang mendukung ISIS menyebutkan, aksi teror bom mobil tersebut menargetkan kelompok Syiah. Selain puluhan orang tewas, sekitar 67 lainnya dilaporkan terluka.
Saat ini pasukan Irak yang berkoalisi dengan sejumlah pihak tengah berjuang merebut kembali Kota Mosul. Namun ISIS memberikan perlawanan sengit.
Merebut kembali Mosul boleh jadi akhir cerita bagi ISIS. Meski demikian kelompok ini diyakini akan bergerilya di Irak dan merencanakan atau menginspirasi serangan terhadap Barat.
Sebelumnya, tepatnya pada Sabtu lalu, tiga bom meledak dan menewaskan 29 orang di Baghdad. Pada hari Minggu waktu setempat, serangan pun terjadi di selatan Kota Najaf dan menyebabkan tujuh polisi tewas.
Sejak upaya untuk merebut kembali Mosul dimulai pada 17 Oktober lalu, pasukan Irak telah berhasil menguasai seperempat dari wilayah kota. PM al-Abadi bahkan optimistis mampu "mengusir" ISIS pada April mendatang.