Liputan6.com, Bonn - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu China Wang Yi. Pertemuan yang dilakukan di Kota Bonn, Jerman berlangsung di sela-sela pertemuan tingkat menteri negara anggota kelompok G20.
Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral itu, adalah isu keamanan di Laut China Selatan. Wilayah tersebut merupakan perairan yang disengketakan China dan beberapa negara Asia Tenggara.
Retno menekankan, begitu penting bagi ASEAN dan China untuk memperkuat komitmen menjaga stabilitas dan keamanan Laut China Selatan.
Advertisement
Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan komitmen tersebut. Jalan yang harus diambil adalah mewujudkan dokumen tata perilaku (Document of Condunct, DoC) dan mendorong kemajuan kesepakatan tata perilaku (Code of Conduct, CoC) itu sendiri.
Baca Juga
"Kesiapan China untuk memajukan pembahasan CoC dan DoC merupakan langkah baik," ucap Retno dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima Liputan6.com.
"Indonesia mengharapkan ASEAN dan China dapat merealisasikan hal itu dengan memulai pembahasan framework CoC," sambung perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu tersebut.
Pembahasan CoC antara China dan ASEAN terkait Laut China Selatan sudah berlangsung sejak medio tahun 2000. Dimulainya pembahasan tersebut karena ada beberapa negara ASEAN yang terlibat pertikaian dengan China terkait Laut China Selatan.
Laut China Selatan sendiri tak bisa dipungkiri menjadi sumber masalah bagi China dan beberapa negara di Asia Tenggara. Saling klaim di antara dua pihak kerap berujung memanasnya kondisi di lautan itu.
Walau tidak terlibat pertikaian dengan China, RI sejak perundingan dimulai terus mendorong upaya perdamaian di Laut China Selatan. Salah satu upaya yang didorong Indonesia adalah penyelesaian kesepakatan CoC, Tiongkok-ASEAN.