Kunjungi Yogya, 20 Mahasiswa China Penasaran dengan Kuliner Pedas

Para mahasiswa asal China ternyata suka membandingkan tingkat kepedasan masakan di Kota Gudeg dengan negara asalnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Apr 2017, 21:25 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 21:25 WIB
Mahasiswa China kunjungi Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)
Mahasiswa China kunjungi Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Puluhan mahasiswa asal China yang sedang berkunjung ke Indonesia ternyata penasaran dengan kuliner di Yogyakarta. Sejak mereka tiba pada Minggu, 23 April 2017 malam, beberapa titik tempat kuliner kota itu menjadi sasaran.

Keberadaan mereka di Indonesia merupakan bagian dari kegiatan kerjasama antara Kedutaan Besar China dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Dua puluh mahasiswa asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pendamping mahasiswa Indonesia yang pada 11-19 April 2017 lalu berkunjung ke Tanah Air Mereka. Mahasiswa dalam negeri itu terpilih untuk mengunjungi Tiongkok setelah memenangkan kompetisi menulis esai bertajuk 'Write To China'.

"Lalu bergantian, giliran mahasiswa pendamping asal China yang berkunjung ke Indonesia, ada empat kota yang akan kami kunjungi, yakni Jakarta, Bandung, Yogya, dan Bali," ujar atase Kedubes China, An Xiaoshan, yang Liputan6.com muat Rabu (26/4/2017).

Selain mengenal budaya masyarakat Indonesia, imbuh An, mereka juga penasaran dengan kuliner Yogya yang pedas. Para mahasiswa asal China suka membandingkan tingkat kepedasan masakan di Kota Gudeg dengan negara asalnya.

"Mereka bilang masakan di sini lebih pedas," tuturnya.

An mengatakan kuliner yang dicoba antara lain gudeg sebagai menu khas Yogya dan juga bakpia. Ragam komentar pun terlontardari para mahasiswa China ketika mereka menjajal bakpia, camilan yang menjadi salah satu oleh-oleh khas itu mengingatkan mereka dengan pia -- kue sejenis yang dijumpai di negaranya.

"Sepertinya memang sama, sama persis, isinya juga mirip, ada yang kacang hijau sampai daging," kata An.

An menuturkan, pertukaran pemuda kedua negara dapat menjadi dasar saling mengenal dan berbagi pengalaman. Bahkan saat mereka berkunjung ke Pemda DIY muncul wacana untuk mengadakan program sister city.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya