Liputan6.com, Jakarta - Isu uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara menarik perhatian masyarakat internasional. Perhatian terhadap situasi itu juga menarik negara lain yang bahkan tidak memiliki kedekatan khusus secara diplomasi dengan negara di utara Semenanjung Korea tersebut.
Salah satu negara yang tidak dekat dengan Korea Utara dari segi diplomasi adalah Taiwan. Berdasarkan rekam sejarah, negara yang berada di selatan China itu tak pernah menjalin relasi khusus secara politik dengan Pyongyang.
Salah satu alasan kedua negara tidak dekat satu sama lain lantaran hubungan antara Taiwan dengan China dan relasi Sino-Korea Utara yang harmonis.
Advertisement
Taipei dan Beijing memiliki riwayat seteru panjang, jauh dari masa Dinasti Qing 1644-1912 yang dikudeta oleh Kuomintang, hingga Perang Saudara China 1923 yang pada akhirnya "memecah" keduanya.
Sejak itu, cross-strait relations (merujuk hubungan Taipei dan Beijing) kerap dirundung tensi tinggi. Dan, secara teknis, keduanya masih berperang satu sama lain.
Di sisi lain, China justru membangun hubungan harmonis dengan Korea Utara sejak Sino-North Korean Mutual Aid and Cooperation Friendship Treaty 1961. Namun pada awal tahun 2017 hubungan keduanya tampak merenggang.
Meski begitu, di tengah tensi Semenanjung Korea yang perlahan mengalami eskalasi, Taiwan turut memerhatikan situasi tersebut.
"Sungguh itu situasi yang sangat bahaya," kata John C. Chen, Ketua Taiwan Economic & Trade Office di Indonesia kepada Liputan6.com, Jumat, (5/5/2017).
Taiwan Economic & Trade Office (TETO) di Indonesia merupakan perwakilan non-diplomatik tidak resmi pemerintah Taiwan di Tanah Air. Lembaga itu secara resmi tidak memiliki wewenang diplomasi dan juga politik di RI.
Namun, TETO beserta ketuanya dapat berfungsi untuk kapasitas hampir menyerupai kedutaan, yakni menangani visa, pertuaran kebudayaan, bahkan di beberapa negara --seperti Indonesia-- mampu melakukan fungsi diplomasi dan relasi pemerintahan secara informal.
Terkait isu Korea Utara, John C. Chen juga mengharapkan agar Kim Jong-un menghentikan pembangkangannya yang membuat gerah sejumlah negara seperti Amerika Serikat.
"Taiwan mengharapkan Korea Utara tidak meneruskan pengembangan persenjataan nuklirnya," ujar sang ketua TETO.