Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Singapura merayakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik. Perayaan tersebut dilangsungkan dengan menggelar makan malam di Hotel Kempinski Jakarta.
Acara itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi Tanah Air dan sejumlah tokoh politik. Di antaranya, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung dan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung.
Dalam sambutannya, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar menyatakan tahun ini merupakan momen spesial bagi kedua negara. Sebab, RI-Singapura telah mencapai usia setengah abad.
Baca Juga
"Tagline yang sangat tepat untuk kita gunakan di tahun ini yaitu RISING 50, yang merupakan singkatan dari Indonesia dan Singapura 50 tahun," sebut Anil.
"Ini adalah deskripsi yang tepat tentang jalan yang akan dilalui oleh Singapura dan Indonesia dalam beberapa dekade mendatang," sambung dia.
Ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik kedua negara ditekankan Anil, merupakan sebuah awalan. Permulaan yang dimaksud Anil adalah untuk mempersiapkan rencana kerja pembangunan dan kemajuan kedua negara 50 tahun ke depan.
Dia menambahkan, meski bertetangga sangat dekat, adapun kesamaan yang mengikat erat kedua negara bukan berasal dari isu geografis. Melainkan kebiasaan makan.
"Masyarakat Indonesia dan Singapura dikenal sebagai tukang makan," jelas dia.
"Bagi orang Singapura, makan hampir merupakan hiburan nasional dan kami secara rajin membandingkan catatan-catatan tentang makanan terbaik. Saya dapat melihat teman-teman Indonesia juga bangga dengan masakan lokal, terlepas dari pilihan individu dan warisan berbeda kita dipersatukan penghargaan yang sama atas makanan," tegasnya.
Advertisement
Saksikan juga video berikut ini: