Liputan6.com, Jakarta - Warna merah muda dihubungkan dengan berbagai hal, mulai dari permen karet, kartu Hari Valentine, ataupun boneka Barbie.
Warna itu juga dikaitkan dengan pergerakan sosial dan merek, misalnya warna kampanye kesadaran kanker payudara. Tapi, warna itu juga dipakai untuk menenangkan syaraf di berbagai bangunan kelembagaan semisal penjara dan rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Warna merah muda pun bukan warna sesungguhnya, karena panjang gelombang untuk warna itu tidak ada dalam spektrum warna yang bisa dilihat manusia. Misalnya, tidak ada warna merah muda dalam pelangi.
Kita bisa melihat warna merah muda bukan karena benar-benar ada, tapi karena otak kita menganggapnya ada. Walaupun terdengar mengusik nalar, warna itu seringkali tidak dikaitkan dengan kejadian alamiah.
Tapi, seperti dikutip dari Listverse.com pada Jumat (26/5/2017), ada beberapa mahluk atau fenomena alam yang berwarna merah muda seperti berikut ini:
1. Pantai Pasir Merah Muda, Bahama
Pantai Pasir Merah Muda di Harbour Island, Bahama, ini membentang sekitar 5 kilometer dan berwarna seperti permen.
Di laut dekatnya, terdapat sistem karang yang menyebabkan ombak tetap tenang dan melindungi pantai, sekaligus menjadi pemberi warna pink karena adanya organisme sel tunggal Foraminifera yang cangkangnya berwarna merah terang ataupun merah muda.
Mahluk karang itu penting bagi lingkungan laut karena memasok kepada terumbu karang, dasar laut, di bawah laut, di bawah bebatuan dan dalam gua-gua. Ketika Foraminifera mati, cangkang merah cerah itu meluruh terbawa ke pantai. Ketika bercampur dengan pasir dan koral lain, terbentuk lah pantai berwarna pink tersebut.
Advertisement
2. Belalang Sembah Betina
Seperti halnya banyak serangga lain, belalang sembah Asia Tenggara berkembang dalam bentuk yang berbeda. Serangga jantan berukuran kecil dan berwarna coklat, sedangkan hewan betinanya menjadi mirip bunga anggrek dengan warna yang bersesuaian dengan lingkungan sekitarnya.
Penyamaran itu memungkinkan hewan betina menarik perhatian serangga lain yang menjadi mangsanya, sedangkan hewan jantannya bisa menghindari deteksi ketika sedang mencari pasangan.
Hasil evolusi spesies itu adalah spesimen betina yang luar biasa. Kaki-kaki serangga betina berbentuk seperti kelopak bunga dengan warna merah muda dan kuning. Tubuhnya sendiri mirip dengan anggrek yang merekah penuh sehingga serangga lain yang menjadi mangsanya tidak mengira.
Tapi, belalang betina itu sebenarnya tidak meniru spesies anggrek tertentu.
3. Danau Garam San Francisco
Ketika orang melakukan penerbangan mendekati San Francisco, ia bisa melihat Cargill Salt Ponds yang sekarang sudah dibeli lagi oleh pemerintah dan para pemilik nirlaba demi kepentingan restorasi.
Selama 150 tahun, garam merupakan industri utama kota itu. Tambang-tambang garam tersebar di kawasan seluas 61 kilometer persegi yang sekarang menjadi bagian proyek tanah gambut pasang-surut. Jadi, warna merah muda itu tidak akan selamanya di sana.
Warna merah muda disebabkan oleh organisme mikro yang bernama Dunaliella. Tingginya kadar- garam dalam air menyebabkan ganggang tumbuh berwarna merah pekat atau merah muda. Ketika kadar garamnya rendah, ganggang tumbuh berwarna hijau.
Warna menarik di danau garam itu bahkan terlihat dari angkasa. Para astronot kerap menjadikannya penanda visual ketika sedang mengorbit di angkasa.
Advertisement
4. Lumba-lumba Amazon
Lumba-lumba Amazon adalah segelintir lumba-lumba air tawar yang masih tersisa di planet ini. Mereka ada di sungai dan danau di seluruh Amerika Selatan, termasuk sungai Amazon.
Hewan itu berukuran besar dengan bobot yang bisa mencapai 160 kilogram dengan panjang 2,7 meter, hanya saja tanpa sirip punggung. Sayangnya, karena lumba-lumba itu menyantap ikan-ikan peliharaan yang menjadi makanan manusia, maka lumba-lumba itu pun sengaja dibunuh.
Hewan itu juga menjadi sumber berbagai mitos. Legenda lokal menyebutkan bahwa lumba-lumba adalah hewan yang pendiam, penyendiri dan buta. Tapi para ilmuwan mengungkapkan bahwa mereka cukup sosial, dan bahkan agak agresif, serta mampu melihat secara penuh.
Lumba-lumba sungai itu memiliki beragam warna, mulai dari abu-abu menjadi merah muda seiring bertambahnya usia. Lumba-lumba jantan bisa hingga berwarna putih.
Ada teori yang menduga bahwa warna merah muda diakibatkan luka parut kulit karena seringnya berkelahi. Sejumlah pihak lain menduga warna merah muda merupakan upaya evolusi untuk menyamar di pasir merah dasar sungai Amerika Selatan demi menghindari pemangsa yang lebih besar.
5. Danau Hillier, Australia
Dari angkasa, Danau Hiller di Australia tampak sangat merah muda karena ganggang yang sama dengan ganggang danau garam di San Francisco, yaitu mikroba pencinta garam, Dunaliella.
Zat pigmen dalam mahluk itu sangat bagus dalam menyerap sinar matahari. Para ilmuwan juga menemukan campuran ganggang dan bakteria lain yang membantu memperkuat warna merah muda di Danau Hillier.
Temuan lain juga menjelaskan alasan lain warna danau itu, yaitu organisme mikro lain yang membuktikan bahwa danau itu menjadi pangkalan pewarnaan kulit di awal 1900-an. Jadi, danau itu menjadi contoh campuran hal alamiah dengan buatan manusia.
Advertisement
6. Ulat Ngengat Gajah
Ngengat gajah mendapatkan namanya karena kepala dan dada yang lebih kecil dibandingkan dengan keseluruhan tubuhnya sehingga mirip dengan belalai gajah.
Tapi, seperti banyak ulat ngengat lainnya, hewan itu berkembang untuk menyamarkan diri menggunakan garis-garis penyamaran mirip ular agar menakuti dan mengusir calon pemangsa.
Cara penyamarannya juga meniru mata berkedip dengan menggunakan tanduk belakang yang dapat membesar dalam sekejap sehingga tampak seperti mata berkedip.
Jika ulat itu berhasil menyintas dan mencapai tingkatan kepompong, hasilnya adalah salah satu ngengat tercantik di Inggris dengan warna merah muda berpadu dengan hijau zaitun.
Ngengat itu sering dikira kupu-kupu merah muda, padahal mereka adalah hewan malam dengan rubuh yang lebih besar seperti lazimnya ngengat.
7. Undakan Danau Rotomahana
Keajaiban alam yang satu ini sekarang sudah tidak bisa lagi dilihat karena tenggelam dari pandangan. Undakan-undakan merah muda dan putih itu diduga hilang seluruhnya saat gempa bumi 1886 di lepas pantai Selandia Baru.
Undakan-undakan itu menjadi keajaiban alam yang dihormati di Selandia Baru dan beberapa pihak menyebutnya keajaiban ke-8 dunia.
Undakan-undakan itu memang benar-benar unik. Bongkahan terbesarnya terbuat dari kuarsa halus di planet ini. Suatu bagian yang menyembul berwarna putih, sedangkan bagian lain berwarna merah muda.
Sekitar 150 tahun setelah tenggelamnya undakan, para ilmuwan menggunakan sonar untuk memetakan dasar danau dan mereka menemukan undakan-undakan yang diduga hilang. Mereka kemudian mengirimkan kamera bawah tanah untuk memastikan.
Ternyata memang masih ada undakan-undakan putih dan merah yang tersisa dengan ukuran sekitar sepersepuluh ukuran sebelumnya. Ukuran itu telah jauh menyusut, tapi warga Selandia Baru bahwa keajaiban alam itu tidak hilang seluruhnya.
Advertisement
8. Tonggeret Merah Muda
Serangga tonggeret memang serupa dengan jangkrik dan lazimnya berwarna hijau. Tapi, suatu penelitian tonggeret di Amerika Utara mengungkapkan bahwa merah muda adalah warna yang dominan secara genetik dan menentukan warna keturunannya.
Selama beberapa dekade, para illmuwan menduga bahwa warna merah muda, kuning, dan oranye pada serangga itu merupakan hasil mutasi gen yang diakibatkan oleh gen resesif, yaitu ketiadaan pigmen yang biasanya hijau, mirip seperti kasus albinisme pada manusia.
Dalam dekade terkhir, para peneliti dari Audubon Butterfly Garden and Insectarium di New Orleans menemukan hal sebaliknya. Ternyata, warna hijau itu adalah warna resesif, sedangkan merah muda adalah yang gen dominan. Artinya, ketika tonggeret hijau dan merah muda kawin, maka keturunannya akan berwarna merah muda, bukan hijau seperti yang diduga oleh teori sebelumnya.
Langkanya tonggeret merah muda lebih diakibatkan oleh kurangnya kamuflase oleh warna cerah ketika dibandingkan dengan warna hijau. Di New Orleans bahkan ada pepatah Cajun, "Jika ada tonggeret merah muda mendarat di bahu pada Hari Valentin, kamu akan mendapatkan cinta sejati tahun itu."
9. Danau Retba, Senegal
Pantai putih Danau Retba di Senegal tidak terlalu sempurna atau mengundang. Danau itu sangat asin sehingga nyaris menyaingi Laut Mati yang terkenal itu. Pasir putihnya adalah garam murni.
Tapi, nama julukannya, Lac Rose, mengacu kepada warna musimannya, yaitu merah muda. Warna airnya memang terus berubah sepanjang tahun, bergantung salinitas. Sumber warna merah muda di sana sama dengan warna merah muda lain di dunia, yaitu ganggang Dunaliella.
Campuran ganggang, mineral, dan panasnya matahari membuat danau itu tampak berwarna merah darah pada saat tertentu. Danau itu menjadi tempat berkumpulnya para pengumpul garam yang bisa menambang hingga berhari-hari sambil mengulasi diri dengan minyak shea sebagai pelindung dari salinitas.
Advertisement
10. Mekarnya Bunga Ceri
Merekahnya bunga ceri atau sakura menjadi hiburan bagi warga berbagai bagian dunia, misalnya Vancouver di Kanada dan Washington, DC di Amerika Serikat. Tapi tidak ada yang mengalahkan Okinawa, Jepang, yang menjadi tempat mekar pertama setiap Februari di Jepang.
Di bagian lain negeri itu, bunga ceri (sakura) bermekaran menjelang April hingga Mei. Warga pun menikmati pemandangan itu dengan melakukan hanami, artinya "melihat-lihat bunga."
Merekahnya bunga ceri yang hanya berlangsung singkat melambangkan budaya Jepang yang menghargai keindahan alam. Musim mekarnya bunga ceri juga melambangkan awal yang baru, bersamaan dengan tahun ajaran baru dan kalender keuangan Jepang pada 1 April.