RI Kecam Ledakan Bom di Kompleks Diplomatik Kabul

Peristiwa mengenaskan berupa ledakan bom di Kabul yang menelan korban jiwa 90 orang mendapat perhatian Indonesia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Mei 2017, 16:43 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 16:43 WIB
Bom Bunuh Diri
Seorang dokter lari ke lokasi serangan bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Rabu (31/5). Sebuah ledakan besar mengguncang kawasan kedutaan di ibukota Kabul pada hari Rabu pagi. (AP Photos / Massoud Hossaini)

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan yang terjadi di Kabul Afghanistan jadi perhatian khusus Pemerintah Indonesia. Peristiwa mengenaskan tersebut menelan korban jiwa 90 orang.

"Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi di dekat kompleks diplomatik di Kabul," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/5/2017).

Pria yang kerap disapa Tata ini menambahkan, Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita untuk semua keluarga korban tewas.

"Kami juga mendoakan kesembuhan pagi para korban luka," tambah dia.

Tata menyebut, jarak KBRI dengan pusat ledakan tidak begitu jauh. Hanya terpaut beberapa kilometer saja.

"Ledakan bom terjadi sekitar 2 kilometer dari KBRI," jelas dia.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai WNI korban tewas atau luka. Kendati demikian, komunikasi intens dengan pihak aparat keamanan Afghanistan terus akan dilakukan.

"KBRI Kabul terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendapatkan perkembangan informasi terakhir. Berdasarkan catatan KBRI Kabul, terdapat 26 WNI di Kabul," tambah dia.

"KBRI Kabul juga terus berkomunikasi dengan WNI di Kabul dan menghimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat," papar dia.

Ledakan bom juga berimbas kepada KBRI, beberapa bagian gedung dilaporkan rusak.

"Sebagai akibat tidak langsung dari kejadian tersebut, KBRI mengalami kerusakan ringan, terdapat beberapa jendela yang pecah," papar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya