Perdana, WNI Ramaikan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Bangkok

Puasa Ramadan tak mengurangi bahkan menambah semangat dan kekhidmatan WNI peserta upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Bangkok.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jun 2017, 22:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 22:00 WIB
Upacara Hari Kelahiran Pancasila yang diikuti WNI di Bangkok. (Dokumentasi KBRI Bangkok)
Upacara Hari Kelahiran Pancasila yang diikuti WNI di Bangkok. (Dokumentasi KBRI Bangkok)

Liputan6.com, Bangkok - Pada 1 Juni 2017 pukul 09.00, KBRI Bangkok melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke-72. Momen itu diikuti oleh seluruh home staff dan local staff, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Bangkok, guru dan murid Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), serta masyarakat Indonesia termasuk mahasiswa yang sedang menempuh studi di Thailand.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Duta Besar RI Ahmad Rusdi.

Puasa Ramadan tidak mengurangi bahkan menambah semangat dan kekhidmatan WNI peserta upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara resmi dan bersama-sama.

"Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menunjukkan bukti nyata bangsa Indonesia terus meneguhkan keyakinannya akan Pancasila sebagai falsafah dasar negara," 
ujar Dubes Ahmad seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat (2/6/2017). 

Rumusan Pancasila pertama kali disampaikan oleh Presiden pertama RI Soekarno dalam pidatonya yang berjudul "Pancasila".

Pidato tersebut disampaikan Soekarno dalam penutupan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Dalam perjalanannya, Pancasila mengalami ujian berat yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan keutuhan NKRI.

"Para pendahulu bangsa telah berhasil melalui ujian tersebut. Pada saat ini dan di masa depan, ujian dan ancaman tersebut akan tetap ada. Namun demikian, dengan semangat dan nilai juang para pendahulu, kita dapat mempertahankan keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ahmad.

Sebagai penutup, Ahmad kembali menekankan dengan Pancasila, keragaman Indonesia dapat menjadi keindahan, kekayaan, kekuatan, perekat, serta modal dasar dalam menuju Indonesia bersatu, lebih aman, lebih damai, dan lebih sejahtera.

"Dengan didasari oleh suasana yang penuh cinta kasih dan toleransi," tutup Duta Besar RI Ahmad Rusdi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya