Liputan6.com, Naples - Pompei hancur lebur, kota itu terkubur material letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Ironisnya, abu panas yang dimuntahkan gunung tersebut mengabadikan saat-saat terakhir apapun yang ada di kota kuno Romawi itu.
Ekskavasi yang diawali pada akhir Abad ke-16 menemukan jasad-jasad manusia yang berubah jadi 'batu' -- yang kemudian dikuatkan dengan plester oleh arkeolog Guiseppe Fiorelli.
Advertisement
Baca Juga
Ada yang sedang telungkup atau dalam posisi meringkuk seperti janin pada rahim ibu. Lainnya ditemukan berpelukan atau berdekatan satu sama lain.
Di antara pose-pose 'menjemput kematian' itu ditemukan sejumlah hal aneh.
Salah satunya tampil dalam sebuah foto yang diunggah oleh lembaga arkeologi bernama Pompeii Parco Archeologico melalui akun Instagram-nya @pompeii_parco_archeologico -- yang menunjukkan tubuh manusia yang diawetkan usai letusan Vesuvius.
Seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (4/7/2017), gambar itu menunjukkan sesosok tubuh kaku korban letusan gunung dalam posisi berbaring dan tangan sebelah kanan mengepal tepat di bagian alat kelaminnya.
Setelah foto tersebut tersebar di Instagram dan Twitter, foto itu menjadi perbincangan banyak orang dan memicu spekulasi.
Misalnya, sejumlah netizen mengatakan, saat letusan Gunung Vesuvius terjadi, pria itu tengah melakukan posisi masturbasi.
"Pria yang sedang Masturbasi, Pompeii, 79 Masehi," tulis @PersianRose1.
"Ia bahkan memegang alat kelaminnya sampai hari kematian, pria yang hebat," @tobasamuels.
Benarkah demikian adanya?
Sebuah penelitian dari vulkanolog atau ahli gunung berapi, Pier Paolo Petrone menyebut, korban letusan Gunung Vesuvius tersebut tewas akibat sengatan panas lahar. Seluruh organ tubuh mereka terbakar dengan sangat parah.
Namun berbeda dengan komentar netizen, Pier Paolo Petrone malah mengemukakan hal sebaliknya.
"Tak ada tanda-tanda yang menunjukkan pria itu tengah melakukan masturbasi di detik-detik akhir hidupnya," ujar Dr Petrone.
"Manusia yang tertera dalam foto tersebut hanyalah seorang pria dewasa yang tewas terbunuh akibat gelombang panas piroklastik, gas dan abu panas akibat letusan maha dahsyat.
Diperkirakan pria itu tinggal di kaki Gunung Vesuvius. "Saat meninggal, kedua lengan dan kakinya tertekuk karena suhu yang panas," tambahnya.
Dr Petrone juga mengatakan bahwa sebagian besar korban manusia yang ditemukan oleh Pompeii kerap menunjukkan posisi lengan dan kaki yang aneh.
Sejumlah ahli vulkanologi lain juga sepakat dengan Dr Petrone: bahwa lelaki yang berubah jadi batu itu tidak tewas saat masturbasi.
Saksikan juga video berikut: