Liputan6.com, Manila - Juru Bicara Angkatan Bersenjata Militer Filipina (AFP), Rostituto Padilla, mengakui bahwa ada militan di Marawi yang berasal dari Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam forum "Bangon Marawi" yang diadakan di International Media Center, Conrad Manila Hotel, Filipina.
"Kami mengakui bahwa juga ada teroris asing di sini baru-baru ini, banyak di antara mereka adalah warga Indonesia, Malaysia, dan beberapa dari wilayah Timur Tengah," ujar Padilla, Jumat (4/8/2017).
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
"Kenapa kami katakan itu, karena kami sudah bekerja sama dengan pemerintah Anda. Militer kami juga secara aktif bertukar informasi dan memfasilitasi informasi yang ada," imbuh dia.
Advertisement
Untuk melawan terorisme di Filipina dan juga kawasan, Padilla mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan patroli bersama dengan Indonesia dan Malaysia di wilayah perbatasan bersama. Bersama Indonesia, pihaknya telah berpatroli bersama dengan Angkatan Laut RI yang dilakukan di sekitar wilayah perairan Manado.
Tak hanya dengan Indonesia dan Malaysia, Filipina juga melakukan program bersama di bidang militer dengan beberapa negara ASEAN.
"Ini adalah upaya kuat yang tak hanya dilakukan bersama Indonesia dan Malaysia, tapi juga negara ASEAN lain, karena apa yang terjadi di Marawi akan berimbas juga ke negara anggota lainnya," ujar Padilla.
"Karena apa yang terjadi di salah satu negara ASEAN, juga berimbas ke negara anggota lainnya," imbuh dia.
Dalam forum yang merupakan rangkaian kegiatan ASEAN Ministerial Meeting ke-50 tersebut, juga turut dijelaskan tentang pemulihan Marawi. Hal tersebut dilakukan setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan untuk membentuk Satuan Tugas Bangon Marawi pada 28 Juni 2017.
Di bawah Administrative Order No 3, satgas tersebut dibentuk untuk memulihkan, membangun kembali, serta merehabilitasi Marawi dan daerah terdampak lain.
Satgas tersebut dikepalai oleh Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana. Total, terdapat 23 institusi pemerintahan yang tergabung dalam Satgas Bangon Marawi.
Â
Simak video berikut ini: