Liputan6.com, New Delhi - Sebuah kereta yang melaju cepat di India di rel yang tengah terendam banjir memicu gelombang pasang air yang mengguyur penumpang di atas peron. Sepur tersebut disebutkan memasuki sebuah stasiun dengan kecepatan lebih dari 100 km / jam.
Dalam rekaman amatir seperti dikutip dari 9news.com.au, Sabtu (23/9/2017), kereta India yang meluncur melalui Stasiun Nallasopara disebut-sebut melaju lebih cepat dari biasanya. Sehingga membuat air banjir di rel menyembur ke penumpang yang tengah menunggu di atas peron.
Baca Juga
Kendati demikian, otoritas kereta api India membantah bahwa kereta tersebut tak beroperasi sesuai aturan. Mereka mengklaim bahwa perlu ada lebih dari 100 mm air di atas jalur sepur sebelum batas kecepatan rendah diberlakukan.
Advertisement
Sementara seorang dari pihak kereta api India menyayangkan peristiwa tersebut.
"Tidak ada bahaya operasional. Ya, pilot lokomotif itu seharusnya mengurangi kecepatan kereta api setelah melihat orang-orang berdiri di peron," ujar seorang juru bicara kereta api kepada The Hindustan Times.
"Namun, airnya tidak di atas 100 mm."
Menurut pemberitaan media Negeri Bollywood itu, kereta yang melintas tersebut adalah Ahmedabad-Mumbai Lokshakti Express atau Jaipur-Pune Express. Namun sejauh ini belum ada respons dari pihak terkait mengenai hal tersebut.
Berikut ini rekamannya:
Mumbai diguyur hujan lebat selama dua pekan terakhir.
Meskipun banyak jalanan terendam banjir, pihak berwenang yang mendesak warga untuk berhati-hati memastikan bahwa jalanan dan kereta api masih akan dibuka dan beroperasi seperti biasa.
India Luncurkan Kereta Listrik Berenergi Surya
Tak hanya insiden gelombang banjir yang menyiram penumpang di peron stasiun di Mumbai, India yang jadi sorotan. Peluncuran kereta listrik berbahan bakar surya di New Delhi juga menjadi pemberitaan.
Kendaraan dengan bahan bakar alternatif itu baru-baru ini diperkenalkan.
"Menjadikan lingkungan sebagai pertimbangan, Indian Railways meluncurkan kereta enam gerbong bertenaga 1.600 horsepower," ujar Direktur Umum Hubungan Masyarakat Indian Railways, Anil Saxena.
"Kereta itu bertenaga surya dan juga memiliki cadangan baterai untuk digunakan pada malam hari. Ini adalah kereta pertama dengan jenis tersebut," imbuh dia.
Sebanyak 16 panel surya dipasang di atap gerbong dan digunakan sebagai sumber penggunaan alat listrik -- menggantikan generator diesel.
Dikutip dari The Straits Times pada 20 Juli 2017, penggunaan kereta listrik berpanel surya tersebut merupakan bagian agar India tetap berada dalam jalur persetujuan iklim Paris.
"Indian Railways berfokus pada energi bersih, jadi kami merevisi kebijakan bahan bakar. Ini akan menguntungkan penyedia layanan kereta, masyarakat, dan juga negara," ujar Menteri Kereta Api India, Suresh Prabhu.
Kereta tersebut akan digunakan dalam perjalan dari New Delhi ke negara bagian Hayana yang terdapat di utara.
Indian Railways memperkirakan bahwa kereta listrik itu akan mengurangi konsumsi diesel hingga 21.000 liter per hari dan menghemat US$ 18.000 atau sekitar Rp 239,7 juta.
Rencananya, 24 kereta juga akan dilengkapi dengan sistem yang sama dalam enam bulan ke depan.
Advertisement