Liputan6.com, Ellenwood - Seonggok tulang belulang yang diduga sebagai jasad seorang pria difabel ditemukan di rumahnya yang terletak di kawasan Ellenwood, Amerika Serikat.
Kabarnya, jasad pria tersebut ditemukan setelah tak pernah terlihat oleh warga sekitar selama lebih dari dua tahun.
Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (6/10/2017), seorang pria tunawisma yang menemukan tulang belulang pria dengan keterbatasan fisik yang tak disebutkan identitasnya itu.
Advertisement
Baca Juga
Tak lama setelah penemuan, warga yang tinggal di kawasan Ellenwood langsung menelepon polisi setempat agar tulang belulang tersebut dievakuasi.
Seorang pejabat kepolisian setempat mengatakan, saksi mata -- yang kali ini adalah seorang tunawisma -- melihat seonggok tulang belulang melalui jendela rumah korban.
Sementara itu, Juru Bicara Kepolisian DeKalb Sgiera Campbell mengatakan bahwa tim medis tengah berupaya untuk mengidentifikasi tulang belulang tersebut. Hal itu dilakukan untuk menentukan apakah itu pria difabel penghuni rumah atau orang lain.
Tak hanya itu, tim medis yang diturunkan juga berupaya untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Meski begitu, tim medis mengaku sulit untuk mengidentifikasi identitas dan kapan korban meninggal. Pasalnya, jasad tersebut sudah berbentuk kumpulan tulang.
"Saat ini, kami belum dapat memastikan kapan polisi dapat mengungkap identitas jasad tersebut," ujar Campbell.
Menurut laporan yang didapatkan dari warga sekitar, rumah tempat ditemukannya jasad pria tersebut sudah ditinggalkan oleh sang pemilik sejak beberapa tahun belakangan. Oleh karena itu, polisi belum dapat menggali informasi lebih lanjut.
Hilang 20 Tahun, 3 Jasad Pendaki Ditemukan
Jika jasad pria yang ditemukan di Ellenwood, Amerika Serikat, telah berusia lebih dari dua tahun, tiga jenazah pendaki di Pegunungan Alpen ini baru ditemukan 20 tahun kemudian.
Jasad tiga orang pendaki yang diyakini tewas lebih dari dua puluh tahun lalu itu ditemukan di salah satu gugusan Pegunungan Alpen, Gunung Mont Blanc, pada Agustus 2017.
"Gletser terus bergerak dan kita dapat menyebut bahwa kematian mereka terjadi pada 1995," ujar seorang juru bicara polisi penyelamat di Pegunungan Alpen bagian Val d'Aoste, seperti dikutip dari The Guardian.
Menurut media Italia, jasad tersebut ditemukan oleh seorang pendaki Prancis. Ia kemudian memotret keberadaan jasad dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Operasi untuk mengangkat jasad kemudian dilakukan. Lalu, evakuasi di medan yang terbilang tak mudah menggunakan sejumlah tali.
Gunung yang masuk ke dalam gugusan Pegunungan Alpen itu berada di perbatasan Italia dengan Prancis. Dengan tinggi mencapai 4.808 MDPL, gunung tersebut tercatat sebagai yang tertinggi di Eropa.
Di balik keindahannya, kawasan itu terus memakan korban.
Terdapat serangkaian kecelakaan fatal di gunung tersebut pada Juli 2017. Saat itu, pendaki asal Prancis, Republik Ceko, Korea Selatan, dan Ukraina tewas saat berusaha mencapai puncaknya.
Advertisement