8 Lapangan Pekerjaan Ini Bakal Musnah Menjelang 2030

Sekitar 50 persen pekerjaan yang ada sekarang akan punah dalam beberapa dekade mendatang.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 28 Okt 2017, 19:12 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2017, 19:12 WIB
(Foto: Karir.com)
Ilustrasi pegawai kantoran

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan semakin majunya teknologi, ramalan tentang dunia pekerjaan di masa depan mungkin tidak terlalu cerah bagi para pekerja untuk beberapa jenis pekerjaan.

Andrew McAfee, salah seorang direktur di MIT Initiative on the Digital Economy, membeberkan masa depan beberapa pekerjaan yang ada di negara-negara maju dalam suatu acara obrolan berseri TED Talk beberapa tahun lalu.

Dikutip dari MSN pada Sabtu (28/10/2017), McAfee berpendapat bahwa peningkatan produktivitas dari mesin canggih dan kemampuan komputer akan menurunkan harga serta mengurangi pekerjaan-pekerjaan kasar.

Ira Wolfe, presiden di Success Performance Solutions yang sekaligus menjadi pakar dalam tren ketenagakerjaan memperkirakan sekitar 50 persen pekerjaan yang ada sekarang akan punah dalam beberapa dekade mendatang.

Berikut ini adalah 8 jenis pekerjaan yang diperkirakan akan lenyap menjelang 2030:

 

 

 

 

 

 

 

1. Insinyur Perusahaan Utilitas

Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Thomas Frey, seorang futuris senior di DaVinci Institute, berpendapat bahwa industri listrik akan mengalami perubahan dramatis, terkait isu-isu kesehatan dan lingkungan.

Melalui blog, Frey memprediksi grid kelistrikan nasional akan menjelma menjadi banyak grid mikro yang melayani kota-kota besar maupun rumah-rumah.

Kabel-kabel listrik dan pembangkit listrik tenaga batubara akan diganti oleh teknologi-teknologi yang lebih bersih dan peran insiyur utilitas serta pekerja transportasi akan tergeser.

Kabar baiknya, perkembangan industri daya listrik itu awalnya akan menyediakan pekerjaan-pekerjaan baru demi mendukung perubahan, misalnya para ahli instalasi, para insinyur bidang baru, dan sejenisnya.

2. Pengemudi Hantaran dan Taksi

Dua bus tanpa supir (driverless) yang mulai dioperasikan di Paris, Senin (23/1). Bus listrik berbentuk kotak tersebut dilengkapi dengan laser dan kamera untuk mendeteksi objek lain dan orang di sekitarnya. (GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP)

Hantaran paket-paket mungkin akan segera diganti oleh drone dan mobil-mobil tanpa pengemudi. Amazon sedang menguji drone luar ruang setelah mendapat persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA), demikian menurut Wall Street Journal.

Frey menuliskan bahwa mobil-mobil tanpa pengemudi akan menggantikan para sopir mobil sewaan dan taksi. Ia menduga dewan legislasi Amerika Serikat (AS) akan sepakat bahwa mobil-mobil demikian adalah pilihan yang lebih aman.

Sementara itu, sejumlah jenis pekerjaan baru mungkin akan muncul, seperti penyelia pengatur hantaran, sistem pemantau lalu lintas, insinyur, pekerja kedaruratan.

3. Sejumlah Guru

Ilustrasi Kuliah Online, Belajar Online, Kursus Online. Kredit Gambar: Freepik

Pekerjaan-pekerjaan sebagai guru mungkin tidak akan musnah, tapi pembelajaran daring yang bebas biaya mungkin akan merombak model-model pengajaran yang sekarang, demikian ditulis Frey.

Massachusetts Institute of Technology (MIT) sekarang telah menawarkan lebih dari 2000 kuliah secara daring dan telah ada sebanyak 130 juta pengunduhan (download).

Khan Academy juga menawarkan kuliah dalam jumlah yang nyaris serupa dan sudah ada lebih dari 100 juta download.

Di masa depan, mungkin akan lebih sedikit guru dan profesor, tapi terjadi penambahan jumlah pendamping (coach), perancang perkuliahan, dan kamp-kamp pembelajaran, demikian menurut Frey.

4. Agen Perjalanan

Dengan booking hotel via online travel agent, Anda bisa dapat diskon kamar dan tak perlu was - was kehabisan kamar hotel.

Sekarang ini sudah bermunculan banyak situs web yang memungkinkan orang melakukan sendiri pemesanan liburannya, semisal Airbnb, Kayak, dan lainnya yang sejenis.

Fast Company menempatkan agen perjalanan di peringkat ke-5 dalam daftar jenis pekerjaan yang paling terancam pada 2014.

Rob Rawson menuliskan dalam blog bahwa situs-situs web penyedia layanan perjalanan menyaingi manusia pekerja agen perjalanan paling efisien sekalipun.

Dengan biaya yang lebih rendah, sebuah komputer dapat menentukan kebutuhan pemesan, menjawab pertanyaan melalui situs web, dan memberikan pilihan termurah dan paling cocok daripada seorang manusia agen perjalanan.

Menurutnya, agen-agen perjalanan tidak akan diperlukan lagi menjelang 2025.

5. Pilot dan Pengendali Lalu Lintas Udara

Konsep pesawat terbang tanpa pilot Boeing X-51A Waverider. (Sumber Wikimedia Commons/Department of Defense)

Futuris, strategis, sekaligus pilot John L. Petersen menuliskan bahwa drone dan kendaraan-kendaraan nirawak akan menjadi bagian dari armada penerbangan global.

Agen-agen dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) mampu meneliti dan mengumpulkan informasi semisal cuaca dan rencana penerbangan sebagaimana halnya para pilot tradisional.

Petrersen juga melaporkan bahwa Angkatan Udara AS (US Navy) teoah menerbangkan beberapa drone dari kapal-kapal induk.

Sementara itu, helikopter-helikopter nirawak untuk angkutan barang telah dipakai di Afghanistan oleh Marine Corps.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

6. Tenaga Pembukuan dan Akuntan

Ilustrasi penghitungan anggaran. (Sumber Pixabay)

Rawson juga memperediksi bahwa tenaga pembukuan dan akuntan akan punah menjelang tahun 2028.

Chris Thompson dari Wellers Accountants menuliskan bahwa kecerdasan bisnis oleh tenaga pembukuan melalui pengolahan dan pelaporan angka menjadi kunci penting dalam pembuatan keputusan strategis.

Perangkat lunak seperti QuickBooks dapat menyerap dan melaporkan data saat itu juga (real time).

Sementara itu, perangkat lunak AI semisal produk Quill, sekarang bisa melakukan analisa data dan menuliskan laporan yang berdasarkan gabungan dari beberapa sumber data.

7. Penafsir dan Penerjemah

Aplikasi Penerjemah PONS. (Foto: Google Play)

Nuansa suatu bahasa melalui penafsiran suara adalah hal yang rumit bagi komputer, seperti yang pernah dialami oleh Kevin Rawlinson dalam suatu perjalanan ke Bilbao, Spanyol.

Melalui artikel BBC News, ia menuliskan bahwa bermacam-macam aplikasi bahasa karya Google mungkin bisa membantu, tapi kagok dalam praktiknya.

Menurut The Economist yang mengutip dari lembaga konsultasi Common Sense Advisory, penjualan dalam industri penafsiran bahasa telah mendekati US$ 37 miliar setiap tahun.

Dengan demikian, Google dan perusahaan-perusahaan terdepan bidang teknologi akan terus mencoba menyempurnakan perangkat buatan mereka.

Di suatu hari nanti, kebutuhan akan penafsir dan penerjemah akan menghilang.

8. Reporter Surat Kabar

Ilustrasi terbitan beberapa surat kabar di Jerman. (Sumber Pixabay)

Careercast mencantumkan reporter surat kabar dalam daftar pekerjaan sekarat 2014 sebagai salah satu pekerjaan yang paling terancam punah.

Mengutip sebuah laporan oleh NewspaperDeathWatch.com, Careercast memprediksi bahwa profesi ini akan merosot sebesar 13 persen dalam beberapa tahun ke depan karena pembaca beralih membaca secara daring.

Selain itu, para pemasang iklan merambah kanal-kanal daring daripada terbitan-terbitan cetak sehingga pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari.

Aplikasi-aplikasi berita akan menarik para pengguna teknologi mobile, karena para pembaca bisa mengikuti perkembangan terkini ketika sedang antri atau naik kendaraan umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya