8 Orang Tewas dalam Serangan Truk di New York

Setidaknya 8 orang tewas dan 11 lainnya luka-luka setelah sebuah truk menabrak para pejalan kaki dan pesepeda di Lower Manhattan, New York.

oleh Citra Dewi diperbarui 01 Nov 2017, 06:53 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 06:53 WIB
Teror New York
Pihak berwenang berdiri di dekat truk Home Depot setelah kendaraan itu menabrak sejumlah pejalan kaki dan pesepeda pada 31 Oktober 2017. (AP Photo/Bebeto Matthews)

Liputan6.com, New York City - Sebanyak delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka setelah sebuah truk menabrak para pejalanan kaki dan pesepeda di Lower Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Peristiwa itu terjadi pada 31 Oktober 2017 pukul 15.00 waktu setempat. Kala itu truk berwarna putih yang disewa dari Home Depot menabrak pesepeda dan pejalan kali.

Setelah melaju beberapa blok, truk tersebut kemudian menabrak bus sekolah, melukai dua orang dewasa dan dua anak-anak di dalamnya, sebelum akhirnya terhenti.

Seorang pria berusia 29 tahun yang keluar dari truk tersebut, ditembak di bagian dada dan diamankan oleh petugas polisi. Menurut laporan CNN, tersangka tersebut saat ini sedang menjalani operasi dan diperkirakan akan pulih.

Media AS melaporkan bahwa pria tersebut bernama Sayfullo Saipov, seorang imigran asal Uzbekistan. Ia datang ke AS pada 2010 dan diyakini tinggal di Tampa, Florida.

Wali Kota New York City, Bill de Blasio, menyebut aksi itu sebagai aksi teror pengecut yang ditujukan kepada warga tak bersalah.

"Kami tahu bahwa aksi ini bertujuan untuk memecah semangat kita. Tapi kami juga tahu bahwa warga New York kuat, warga New York tangguh dan semangat kita tak tergoyahkan oleh tindakan kekerasan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengintimidasi kita," ujar de Blasio seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/11/2017).

Komisioner Departemen Kepolisian New York (NYPD), James O'Neil, mengatakan bahwa mereka yang terluka mengalami luka serius tapi tak mengancam nyawa. "Mereka yang tewas dan terluka baru saja akan pergi bekerja atau pulang sekolah atau menikmati Matahari sore sambil bersepeda," ujar O'Neil.

"Ini adalah tragedi yang sangat besar bagi banyak orang, bagi banyak keluarga di New York," imbuh dia.

Seorang saksi mata mengatakan kepada ABC Channel 7 bahwa ia melihat truk putih melaju kencang ke arah jalur sepeda di West Side Highway, dekat Stuyvesant High School, dan menabrak sejumlah orang.

Ia juga melaporkan mendengar tembakan sebanyak sembilan atau 10 kali.

Sementara itu, saksi lain mengatakan kepada jaringan televisi lokal NY1 bahwa ia melihat seorang pria berlari di sekiat persimpangan dan mendengar lima hingga enam suara tembakan.

"Aku melihat ia memiliki sesuatu di tangannya, namun aku tak tahu itu apa. Namun mereka mengatakan bahwa itu adalah sebuah pistol," ujar dia.

"Ketika sejumlah petugas polisi menembaknya, semua orang berlarian dan sangat ricuh di sana. Jadi ketika aku berusaha melihat lagi, pria itu sudah tersungkur," imbuh dia.

Berdasarkan laporan Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah diberi penjelasan singkat tentang insiden itu. "Pikiran dan doa kami bersama mereka yang terdampak," ujar juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

Melalui Twitter, Trump mencuit respons insiden itu.

"Di NYC, sepertinya ada serangan lain yang dilakukan oleh orang sakit dan gila. Penegak hukum mengikuti kasus ini dengan ketat. TIDAK DI AS!" tulis Trump dalam akun Twitter-nya.

"Kita tak boleh membiarkan ISIS kembali, atau masuk, setelah negara kita mengalahkan mereka di Timur Tengah dan tempat lain. Cukup!"

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya