Liputan6.com, Tbilisi - Kendi tembikar berisi sisa wine berusia delapan ribu tahun ditemukan di Georgia.
Para ilmuwan menduga, pecahan tembikar itu telah mengungkap bukti paling awal pembuatan wine yang berasal dari buah anggur.
Dilansir dari BBC, Selasa (14/11/2017), kendi tembikar itu ditemukan di dua desa neolitik, Gadachrili Gora dan Shulaveris Gora, sekitar 50 km di selatan Tbilisi, ibu kota Georgia.
Advertisement
Terdapat ukiran berupa "rangkaian anggur" dan "penari pria" di beberapa bagian kendi.
Penemuan ini selanjutnya dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
"Kami percaya ini adalah bukti tertua dari domestikasi anggur Eurasia yang banyak tumbuh liar, untuk selanjutnya diproduksi menjadi minuman," tukas co-author Stephen Batiuk, seorang peneliti senior dari University of Toronto.
"Seperti yang kita ketahui, anggur merupakan bagian dari pusat peradaban orang barat. Anggur dapat diolah menjadi obat, minyak pelumas, zat 'penenang', dan komoditas lainnya yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, anggur dapat dijadikan sebagai alat untuk sesi pemujaan, pengobatan, masakan, hingga ekonomi oleh masyarakat kuno di Timur dekat sana," tambahnya.
Metode Tradisional Pembuatan Wine
Sebanyak delapan kendi yang ditemukan lalu dicek tanda-tanda kimiawinya. Kendi tertua disinyalir berasal dari tahun 5.980 SM.
David Lordkipanidze selaku Direktur Museum Nasional Georgia yang juga turut berpartisipasi dalam penelitian mengatakan, kendi tua itu mirip dengan qvevri, wadah pembuatan wine yang masih digunakan hingga hari ini.
Batiuk juga membuka kemungkinan, pembuatan wine zaman dahulu mirip dengan pembuatan wine menggunakan qvevri. Pembuatannya dilakukan dengan menghancurkan buah anggur, kemudian campuran daging, batang, dan bijinya difermentasikan bersama.
Sebelumnya, penemuan wine tertua di Pegunungan Zagros, Iran, diduga berasal dari masa 5.400-5.000 SM.
Pada 2011, sebotol wine dan tabung fermentasi berusia 6.000 tahun ditemukan di Armenia.
Wine non-anggur tertua dipercaya ditemukan di China. Minuman beralkohol yang dibuat dari campuran beras-madu-buah itu diprediksi diciptakan pada 7.000 SM.
Advertisement