Promosi Danau Toba untuk Dunia, Lake Toba Forum Resmi Diluncurkan

Duta besar dan perwakilan diplomatik dari sekitar 48 negara asing yang berkedudukan di Indonesia hadir dalam Lake Toba Forum 2017

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 17 Des 2017, 08:18 WIB
Diterbitkan 17 Des 2017, 08:18 WIB
Danau Toba (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)
Danau Toba (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Toba - Lake Toba Forum 2017, perhelatan yang digagas oleh Forum of Small Medium Economic Africa ASEAN (FORSEAA) dan Kantor Utusan Khusus Presiden Seychelles di Indonesia, resmi diluncurkan.

Forum itu juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia.

Dengan memasang tajuk "Innovative Challenge & New Economy" forum yang dikemas dengan format dialog informal dan on-site observing itu bertujuan untuk membahas serta mempromosikan wisata berbasis geopark dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal (nature-culture tourism), dengan memanfaatkan lanskap Danau Toba sebagai fokus refleksi.

Duta besar dan perwakilan diplomatik dari sekitar 48 negara asing yang berkedudukan di Indonesia hadir dalam perhelatan itu. Turut hadir, Deputi Sekretariat Jenderal ASEAN, Deputi Sekjen FORSEAA, Direktur Keamanan Diplomatik Kementerian Luar Negeri RI.

Menteri Sains dan Teknologi Malaysia, Wilfired Madius Tangau yang membawa sekitar 45 delegasi berupa pejabat tinggi, pebisnis, calon investor dan turis juga hadir dalam acara Lake Toba Forum 2017.

Utusan Tetap Presiden Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito saat membuka Lake Toba Forum 2017 (16/12/2017) (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Berkesempatan menyampaikan pidato pembuka, Utusan Presiden Seychelles untuk Indonesia Nico Barito mengatakan bahwa forum yang berembrio sejak tahun 2005 itu dapat menjadi ajang untuk mempromosikan Danau Toba kepada dunia, dengan memanfaatkan jejaring para diplomat negara asing yang hadir sebagai tamu.

Barito, di hadapan para delegasi, melanjutkan, "Saya pernah berkata kepada Presiden Jokowi, berbicara Danau Toba bukan sekedar turisme semata. Lanskap kawasan alam itu mencakup luas ratusan kilometer dan menampung sejumlah administrasi pemerintahan lokal kecamatan dan kabupaten".

"Luas wilayah itulah yang menjadikan Danau Toba memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi kecil-menengah (small medium economy, SME) masyarakat lokal di sekitarnya," lanjut Barito.

Pria yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN itu juga menekankan agar pemerintah provinsi dan lokal mampu mengelola proses peningkatan kapasitas dan kapabiltas turisme serta SME di Danau Toba dengan baik.

"Pemerintah lokal khususnya, harus mengesampingkan ego sektoral agar solid bersama-sama mengembangkan Danau Toba," tambahnya.

Utusan Tetap Presiden Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito (kiri) dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Eddy Nuradi (kanan) saat membuka Lake Toba Forum 2017 (16/12/2017) (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)Sementara itu, Guberunur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dalam pidatonya mengatakan sangat mengapresiasi perhelatan Lake Toba Forum 2017.

"Bentuk dukungan semacam ini mampu membantu pertumbuhan, tak hanya sektor turisme, tapi juga ekonomi di kawasan Danau Toba juga Sumatera Utara secara keseluruhan," paparnya.

Di hadapan para duta besar negara asing, Erry Nuradi mengatakan, "Saya berharap delegasi kiranya bersedia bermitra dengan Sumatera Utara melalui sejumlah kerja sama investasi, bukan hanya pada sektor turisme, tapi juga industri SME, budaya, agrikultur, teknologi makanan serta inovasi dan pengetahuan teknologi".

Lake Toba Forum

Memanfaatkan momentum solidaritas atas keprihatinan Tsunami 2004, embrio Lake Toba Forum mulai digagas oleh Kantor Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk Indonesia dan pemerintah RI sejak 12 tahun yang lalu.

Pada Maret 2005, dibentuklah Lake Toba Forum untuk pertama kali. Gagasan awal forum itu bertujuan untuk membahas rehabilitasi, potensi, peningkatan kapasitas serta kapabilitas pariwisata kawasa wilayah daerah yang terdampak bencana Tsunami 2004 nahas tersebut.

Setelah 12 tahun, jejaring yang dibangun dari Lake Toba Forum 2005 masih terus eksis dan mengalir.

Kini, jejaring itu semakin diperluas dengan memanfaatkan koneksi Forum of Small Medium Economic Africa ASEAN (FORSEAA), yang membantu menghadirkan para delegasi negara asing untuk edisi Lake Toba Forum 2017.

Siapkan Ratusan Hektar Lahan untuk Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Lake Toba Forum 2017 (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Lake Toba Forum 2017 (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Sejauh ini, kawasan wisata Danau Toba telah lebih banyak menarik minat wisata domestik dan mancanegara dari tahun-tahun sebelumnya. Erry Nuradi sendiri mengaku bahwa sejak 2016, telah terjadi peningkatan pengunjung yang datang ke kawasan danau vulkanik terbesar se-dunia itu.

"Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dan investor asing tentunya sangat membantu. Sejauh ini, sudah ada Bandara Internasional Silangit dan pembangunan jalan tol Medan-Tebing-Prapat yang tengah berproses," kata sang gubernur saat diwawancarai Liputan6.com pada sela-sela Lake Toba Forum 2017, Sabtu 16 Desember 2017.

Erry Nuradi melanjutkan bahwa Sumatera Utara telah mendapatkan persetujuan atas ratusan dari target ribuan hektar lahan yang akan dikembangkan untuk sektor turisme dan SME.

"Pemerintah telah mengajukan 560 ha lahan. Sekitar 360 telah disetujui saat ini. Lahan itu berlokasi di Tobasa, Sibisa Parapat dan Tapanuli Utara. Target 500 ha lain dalam waktu dekat akan menyusul, berlokasi di Kumbang. Target kita 1.000 hektar untuk keseluruhan," lanjut sang gubernur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya