Liputan6.com, Raleigh - Para penganut teori Bumi datar menuding berbagai lembaga antariksa dunia, termasuk NASA, sengaja memobohongi publik dengan pernyataan bahwa Bumi berbentuk bulat.
Dilansir dari laman Indy100.co.uk pada Kamis (1/2/2018), tudingan di atas disampaikan langsung oleh pada Konferensi Internasional Bumi Datar yang digelar pada minggu ini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam konferensi yang berlangsung di negara bagian North Carolina, Amerika Serikat (AS), diadakan berbagai diskusi dan pemutaran beberapa film dokumenter tentang teori Bumi datar, seperti Flat Earth with the Scientific Method dan Waking Up to Mainstream Science Lies.
Seorang sutradara sekaligus pendukung teori Bumi datar, Rob Skiba, mengatakan bahwa NASA dan pemerintah negara-negara maju sengaja menciptakan 'mitos' tentang permukaan Bumi yang bulat.
Skiba menyebut teori Bumi bulat menyimpan motivasi khusus, yakni memanipulasi pemikiran manusia terhadap keberadaan Tuhan.
"Padahal Tuhan telah menjelaskan di kitab suci, bahwa manusia akan selalu berdiri tegak di sisi manapun di dunia ini," ujar Skiba dengan percaya diri.
Skiba, dan para penganut teori Bumi datar lainnya, meyakini bahwa orang-orang menghindari berbagai bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bentuk Bumi datar, bukan bulat.
"Orang-orang mengejek kami bodoh, namun tidak mau melihat bukti-bukti yang kami ajukan," tukas Skiba.
Simak video menarik tentang teori Bumi datar di bawah ini:
Teori Bumi Datar Dianggap Konyol
Sejauh ini, setidaknya ada lima pendapat utama penganut teori Bumi datar yang dianggap konyol oleh banyak orang. Kelima pendapat utama itu merupakan – yang disebut oleh NASA – upaya memutar balikkan fakta tanpa bukti yang jelas.
Pendapat pertama kelompok pendukung Bumi datar adalah keyakinan bentuk planet ini yang menyerupai kepingan CD. Mereka tidak percaya gravitasi, namun meyakini gaya jatuh ke bawah yang disebabkan oleh gaya elektromagnetik di titik pusat Bumi datar.
Kedua, penganut teori Bumi datar menuding pendaratan manusia ke Bulan tidak lebih dari rekayata belaka. Mereka meyakini pendaratan fenonemal ke Bulan oleh pesawat antariksa Apollo 11 sebagai rekayasa Hollywood, dan para astronotnya disebut sebagai aktor bayaran.
Pendapat ketiga adalah keyakinan mereka terhadap sebuah sistem elektromagnetik, atau teori lainnya seperti tekanan udara dan kepadatan benda, untuk menyangkal gravitasi. Mereka beralasan, karena para ilmuwan tidak dapat sepenuhnya menjelaskan bagaimana kerja gravitasi, maka gravitasi disimpulkan tidak nyata.
Adapun pendapat keempat dan kelima, masing-masing adalah anggapan satelit sebagai pembdohan publik, serta keyakinan mereka bahwa ukuran matahari dan Bulan tidak jauh berbeda.
Advertisement