Liputan6.com, New Haven - George Peabody yang sosoknya muncul di Google Doodle hari ini adalah pebisnis asal Amerika Serikat yang dikenal karena kegiatan amalnya. Ia memilih mendermakan separuh kekayaannya, khususnya di bidang pendidikan.
Peabody Museum of Natural History di Yale University menjadi salah satu bukti kedermawanan sosok Google Doodle itu di bidang pendidikan. Museum yang didirikan pada 1866 itu, terwujud atas usul keponaknnya OC Marsh, yang mendapat gelar Bachelor of Arts dari Yale.
OC Marsh ditunjuk sebagai Profesor Paleontologi di Yale pada 1866. Itu merupakan gelar pertama di Amerika Serikat dan kedua di dunia.
Advertisement
Dikutip dari peabody.yale.edu, Jumat (16/3/2018), Peabody Museum of Natural History pertama kali dibuka pada 1876. Namun, kapasitas bangunan itu tak cukup menampung banyaknya koleksi yang bertambah dengan cepat, khususnya karena Marsh membawa tulang dinosaurus besar.
Pada 1917, gedung tersebut dibongkar untuk membuat kompleks asrama besar, Harkness Quadrangle. Pembangunan gedung baru ditunda oleh Perang Dunia I.
Koleksi-koleksi tersebut berada di tempat penyimpanan yang hampir tidak dapat diakses selama tujuh tahun, sampai bangunan Museum Peabody siap digunakan pada 1924.
Sejumlah bangunan baru pun dibuat untuk menampung koleksi yang terus bertambah. Kini, Peabody Museum of Natural History tersebut memiliki sekitar 13 juta spesimen dan obyek, yang terus membutuhkan peningkatan fasilitas penyimpanan, laboratorium, dan kelas.
Peabody Museum of Natural History disebut menjadi salah satu museum sejarah alam tertua, terbesar, dan yang paling produktif.
Selain museum di Yale University itu, Peabody juga mendirikan perpustakaan di Baltimore AS dan menyumbang dengan US$ 150.000 ke Harvard University untuk membangun Peabody Museum of Archaeology and Ethnology.
Saksikan Video George Peabody, sosok yang diangkat jadi Google Doodle:
Tentang George Peabody
Peabody lahir pada 18 Februari 1795 dari keluarga miskin di South Danvers, Massachusetts -- South Danvers saat ini bernama Peabody. Sekolah formalnya berakhir pada usia 11 tahun. Kala itu, ia memilih bekerja di sebuah toko.
Namun, di sana lah ia belajar ilmu yang dipakainya dalam kehidupan di masa dewasa, seperti bagaimana berhadapan dengan orang dan bertanggung jawab. Saat berusia 15 tahun, pemuda ambisius, cerdas, dan dewasa itu berusaha mencari keberuntungannya.
Pada usia 17 tahun, ia mengelola sebuah toko di Georgetown, Columbia. Saat berusia 20 tahun, sosok yang diangkat jadi Google Doodle itu menjadi mitra bisnis grosir. Dua tahun kemudian, kekayaannya mencapai lebih dari US$ 40.000.
Selama 20 tahun ia menjalankan bisnis di Baltimore, sedikit demi sedikit ia berkembang menjadi pedagang dan pemodal internasional.
Setelah lima kali melakukan perjalanan bisnis ke Eropa, pada 1837 ia memutuskan untuk menetap di London. Di sana, ia mendirikan rumah perbankan George Peabody dan Company, yang mengkhususkan pada valuta asing.
Selama di London, bisnis Peabody meraih banyak keuntungan. Mendekati masa pensiunnya, ia memutuskan untuk mengamalkan separuh hartanya, baik di AS maupun di Inggris.
George Peabody tutup usia di London pada 4 November 1869. Ia sempat disemayamkan di Westminster Abbey dan kemudian dimakamkan di Peabody, Massachusetts, sesuai dengan keinginannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement