Liputan6.com, London - Hubungan antara Pangeran Harry dan Meghan Markle masih menjadi topik hangat di pemberitaan media-media internasional. Terlebih keduanya bakal melangsungkan pernikahan pada 19 Mei 2018.
Mendekati hari paling dinantikan tersebut, semakin banyak orang yang penasaran mengenai persiapan yang dilakukan kedua pasangan ini. Tak jarang pula mereka masih mencari tahu seluk beluk Meghan Markle, pasalnya dia bukanlah warga asli Inggris.
Baca Juga
Pangeran Harry dan Meghan Markle Konfirmasi Agenda Solo Terpisah Jelang Perilisan Serial Dokumenter Baru
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Setelah dinikahi oleh Pangeran Harry, Meghan Markle merupakan perempuan Amerika pertama yang menjadi bagian dari Keluarga Kerajaan Inggris.
Advertisement
Ada beberapa hal yang belum diketahui orang-orang mengenai aktris berumur 36 tahun itu dan putra bungsu mendiang Putri Diana. Dikutip dari The Richest, Jumat (30/3/2018), berikut 5 fakta tentang Meghan Markle dan Pangeran Harry yang jarang diketahui publik.
1. Meghan Markle Bukanlah Nama Sesungguhnya
Mungkin agak sedikit mengejutkan, tapi inilah faktanya. Nama asli perempuan kelahiran 4 Agustus 1981 ini adalah Rachel Markle. Meghan adalah nama tengahnya. Rachel adalah nama depannya dan nama peran yang dimainkannya dalam serial Suits.
Ketika Ratu Elizabeth merestui hubungan Harry dan dirinya, beberapa orang yakin bahwa ada kesalahan penulisan nama dalam lembaran pernyataan Ratu.
Banyak artis yang mengubah nama mereka menjadi "nama panggung", tetapi tidak diketahui kapan Meghan Markle memutuskan untuk menggunakan nama tengahnya.
Ini bukanlah sebuah masalah besar, karena ia telah resmi meninggalkan dunia perfilman. Setelah sah sebagai istri Harry, maka julukan baru akan disematkan padanya: Her Royal Highness Princess Henry of Wales atau The Duchess, tergantung pada Harry.
Senada dengan hal itu, nama asli Pangeran Harry juga bukan Harry, tapi Henry Charles Albert David Mountbatten-Windsor. Panggilan "Harry" diberikan kepadanya sejak kecil dan memiliki kedekatan dengan sejarah kerajaan. "Harry" adalah nama lawas yang kerap diberikan pada anak dalam monarki Kerajaan Inggris.
Meskipun dia dilahirkan sebagai Henry, tidak ada yang mengenalnya seperti itu. Media, Keluarga Kerajaan, dan publik telah memanggil Harry sejak ia lahir. Sedangkan gelar resminya adalah His Royal Highness Prince Henry of Wales.
Advertisement
2. Kaligrafer Profesional
Mungkin ada beberapa orang yang memandang Meghan Markle sebagai "orang luar" dan tidak layak menjadi anggota Keluarga Kerajaan.
Selama wawancara dengan Esquire, Meghan Markle mengungkapkan bahwa dia jago menulis tulisan miring (kursif). Setelah mengambil kelas tulisan tangan di sekolah Katolik, menjadi kaligrafer profesional adalah pekerjaan utamanya.
Saat itu, dia menulis undangan dan kartu liburan -- beberapa di antaranya bahkan merupakan pesanan dari selebritis.
Selain itu, ketahuilah bahwa sebenarnya Meghan Markle bukanlah "bocah kemarin sore" di kancah politik. Dia adalah sarjana dengan gelar ganda lulusan Northwestern University, jurusan teater dan hubungan internasional. Dia juga pernah magang Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Jika dia tidak banting setir ke dunia akting, menjadi politisi mungkin adalah pilihan hidupnya. Latar belakang inilah membantunya menangani banyak hal, termasuk dalam kegiatan kemanusiaan.
3. Pernah Jadi Model 'Deal or No Deal'
Fakta mencengangkan lainnya adalah pengakuan ketika dia pernah menjadi wanita pembuka koper di acara Deal or No Deal. Satu di antara 30 wanita yang berdiri di atas panggung dan membawa koper berisi nominal US$ 5 hingga US$ 1 juta adalah Rachel Meghan Markle.
AKan tetapi, dia tak pernah malu untuk menceritakannya. Dia bahkan tidak menghindar ketika ditanya dalam sebuah wawancara. Pengalamannya membuka koper dalam permainan yang dipandu oleh Howie Mandel tersebut diungkapkan secara blak-blakan, termasuk pakaian seksi dan cukup terbuka yang dikenakaannya kala itu.
Pilihan tersebut diambilnya karena dia membutuhkan biaya untuk mengikuti audisi lain dan untuk membayar tagihan.
Meghan Markle tidak pernah berbicara buruk mengenai pengalamannya di acara itu. Sebaliknya, dia menyebutnya sebagai motivator, pendorong dirinya agar mengejar impian yang benar-benar dia inginkan.
Lain halnya dengan calon suaminya, Pangeran Harry. Menjadi bagian dari Keluarga Kerajaan, ia memiliki reputasi sebagai orang yang canggih, bermartabat, dan filantropis.
Hubungannya dengan Meghan Markle juga membantunya tampil lebih menonjol, tetapi kenyataan tidak selalu seperti itu: Harry suka berpesta.
Sebuah tempat bermain biliar di hotel Las Vegas menarik perhatian publik pada tahun 2012. Pangeran Harry dikabarkan ada di sana saat itu, tapi Keluarga Kerajaan menolak mentah-mentah isu miring tersebut.
Di sosial media beredar foto-foto yang menunjukkan Sang Pangeran berdiri di antara kerumunan orang-orang, dalam kondisi mabuk berat dan kacau. Bahkan salah satu wanita yang hadir di pesta itu membocorkan kisahnya.
"Harry sudah menanggalkan pakaian. Itu gila. Dia benar-benar mengigau. Ada meja biliar dan dia bermain gitar dengan tongkat biliar," kenangnya.
"Dia berteriak, 'Seseorang, ambilkan sarung tangan! Saya akan melakukan gerakan mundur ala Michael Jackson!" lanjutnya.
Harry pun mengonfirmasi kebenaran berita itu dan mengatakan, ia telah mengecewakan banyak orang.
Advertisement
4. Pangeran Harry Benci Media Sosial
Sebagai seorang pangeran, Harry adalah pusat perhatian di publik. Apalagi di Inggris. Namun, ia mengaku bahwa ia tidak ingin memanfaatkan media sosial untuk menarik perhatian. Ia sangat membencinya, terutama Twitter.
Baginya, media sosial memberi terlalu banyak akses ke kehidupan sehari-hari kita, termasuk kehidupan pribadi yang sebaiknya tak diumbar.
Twitter, menurut Harry, disebut sebagai pelanggaran privasi. Untuk itulah ia tak pernah berminat membuat akun pribadi. Ia hampir tak pernah membagikan apa pun di Twitter. Sebaliknya, kegiatannya banyak dipublikasi lewat akun Istana Kensington.
Beda halnya dengan Meghan Markle. Sebagai public figure, ia memiliki banyak akun media sosial dan telah diikuti oleh jutaan pengikut. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat, hingga situs web pribadi. Namun, menjadi anggota Keluarga Kerajaan berarti dia harus siap kehilangan semuanya.
Dia sudah harus menutup seluruh akunnya, tanpa kecuali. Mengingat bahwa Meghan Markle adalah bintang Hollywood, mungkin keputusan ini akan dirasa berat baginya.
Sebagai permulaan, dia harus rela menghapus beberapa unggahannya yang dirasa tak pantas dan tak sesuai dengan tradisi Keluarga Kerajaan. Namun kali ini, dia harus menonaktifkan akun-akun media sosial untuk selamanya.
Menjawab tantangan tersebut, aktris kelahiran Los Angeles, 4 Agustus 1981 ini telah melakukannya.
5. Aktif di Kegiatan Sosial
Mungkin salah satu alasan mengapa Meghan Markle sangat bangga dengan permainan Invictus yang dibuat oleh Pangeran Harry adalah karena cintanya untuk membantu orang lain.
Meghan Markle adalah duta global untuk World Vision Canada. Bersama organisasi tersebut, dia berjuang untuk air bersih dan pendidikan perempuan di India dan Rwanda.
Seperti Harry, dia sangat filantropis dan suka mengenal komunitas, etnis, dan organisasi lain yang bekerja keras untuk kesejahteraan orang banyak.
Advertisement