9 Warga Palestina Tewas dalam Unjuk Rasa di Jalur Gaza

Sebanyak sembilan warga Palestina dilaporkan tewas dan 491 lainnya luka-luka setelah pasukan Israel menembakkan peluru dari seberang perbatasan.

oleh Citra Dewi diperbarui 07 Apr 2018, 13:03 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2018, 13:03 WIB
Warga Palestina Kembali Protes di Jalur Gaza
Suasana protes warga Palestina dari kibbutz Israel selatan dari Nahal Oz di perbatasan garis Gaza (6/4). Ribuan ban telah disiapkan untuk dibakar di perbatasan Gaza, tujuannya mengaburkan pandangan penembak jitu tentara Israel. (AP Photo/Tsafrir Abayov)

Liputan6.com, Gaza - Ribuan warga Palestina berunjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza pada Jumat, 6 April 2018. Sebanyak sembilan warga Palestina dilaporkan tewas dan 491 lainnya luka-luka setelah pasukan Israel menembakkan peluru dari seberang perbatasan.

Seorang jurnalis Palestina berada termasuk di antara korban tewas. Ia tewas akibat ditembak saat sedang meliput unjuk rasa yang ada di dekat perbatasan Israel di Khuzaa.

Jurnalis tersebut, Yaseer Murtaga, berada dalam jarak 100 meter dari perbatasan. Ia pun mengenakan jaket antipeluru bertanda "press" dan sedang memegang kameranya saat tertembak di area terbuka tepat di bawah ketiak.

Dikutip dari sfgate.com, Sabtu (7/4/2018), angka tersebut menambah jumlah korban tewas dari warga Palestina menjadi 31 orang sejak pekan lalu.

Sementara itu militer Israel mengatakan bahwa pihaknya hanya menembak "penghasut" yang terlibat dalam serangan terhadap tentara atau mereka yang mencoba mengacau pagar perbatasan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kritik PBB Terhadap Israel

Warga Palestina Kembali Protes di Jalur Gaza
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, (6/4). (AP Photo/Khalil Hamra)

Jatuhnya korban tersebut memicu kritik dari sejumlah kelompok hak asasi manusia.

Sementara itu Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa pihaknya memiliki indikasi bahwa pasukan Israel menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa pada pekan lalu.

Namun, seorang juru bicara militer Israek membela aturan keterlibatan.

"Jika mereka secara aktif menyerang pagar, jika mereka melemparkan bom molotov yang berada dalam jarak mencolok dari pasukan Israel atau kegiatan serupa, maka orang-orang itu, para perusuh itu, menjadi, mungkun menjadi target," ujar Letkol Jonathan Conricus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya