Turis Jepang Tewas di Lantai 4, Menara Pisa Ditutup

Turis dari Jepang meninggal dunia saat berada di lantai empat Menara Pisa Italia. Penyebabnya masih misterius.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Apr 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 20:00 WIB
20160107-Menara-Pisa-AFP
Menara Pisa (FABIO MUZZI / AFP)

Liputan6.com, Pisa - Seorang turis Jepang dilaporkan meninggal dunia pada Selasa 10 April 2018, saat mengunjungi ikon Menara Miring Pisa di Italia. Demikian disampaikan departemen pemadam kebakaran di kota itu.

Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (11/4/2018), pria berusia 63 tahun itu berada di lantai empat monumen Tuscan yang miring ketika mendadak merasa sakit dan meninggal di tempat kejadian.

Layanan darurat sudah berusaha untuk memberikan perawatan kepadanya di Menara Pisa lantai empat, tetapi nyawanya tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir di lantai empat.

Sejauh ini penyebab kematian tersebut masih misterius.

"Ada kemungkinan upaya menaiki tangga merupakan faktor pemicunya, tetapi hanya otopsi yang dapat mengkonfirmasi hal tersebut," kata juru bicara pemadam kebakaran Pisa kepada AFP.

Media setempat melaporkan, Menara Pisa yang kerap menarik para turis setiap tahun itu sempat ditutup sebentar untuk umum karena insiden kematian turis Jepang.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Sejarah Menara Miring

Menara Pisa di Italia. (Pixabay)
Menara Pisa di Italia. (Pixabay)

Menara Pisa mulai dibangun pada 9 Agustus 1173, untuk menyimpan lonceng Katedral Piazza dei Miracoli.

Pisa -- kota di mana ia berada -- kala itu menjadi salah satu pusat dagang sekaligus yang terkaya di dunia. Pada masanya, menara itu dimaksudkan untuk menjadi bangunan termegah di Eropa.

Namun, ketika konstruksinya baru tiga tingkat, proses pembangunan dihentikan tanpa alasan jelas. Mungkin karena perselisihan ekonomi atau politik. Penjelasan lainnya, para insinyurnya mingkin menyadari satu sisi menara itu mulai ambles ke dalam tanah.

Baru beberapa tahun belakangan dipastikan, menara tersebut miring karena adanya sisa-sisa muara sungai kuno yang terletak di bawah bangunan. Tanah di sana terbentuk sebagian besar dari air dan pasir berlumpur.

Pembangunan dihentikan selama 95 tahun. Jeda tersebut memungkinkan bangunan menjadi ajek.

Insinyur baru yang diperintahkan melanjutkan pembangunan berusaha mengimbangi tampilan menara yang miring dengan membuat sisi selatan -- di mana kemiringan terjadi -- sedikit lebih tinggi.

Pada 1278, saat pembangunan dihentikan kembali, Menara Pisa sudah terdiri atas tujuh tingkat. Kala itu, kemiringan selatan hampir tiga kaki atau 0,9 meter.

Pada 1360, pembangunan ruang lonceng, di tingkat kedelapan atau yang terakhir, dimulai. Menara Pisa diresmikan penggunaannya pada 1370.

Meski miring, bangunan itu diakui sebagai keajaiban arsitektur. Orang-orang berdatangan dari jauh mengaguminya. Hingga kini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya