Liputan6.com, New Delhi - Dua pilar Taj Mahal dilaporkan runtuh setelah diterjang hujan badai pada Rabu malam waktu setempat, menurut India Today, Kamis 12 April 2018.
Saat itu, hujan mengguyur Agra, Uttar Pradesh, India, selama 40 menit. Selain pilar, kubah putih kecil yang berada di dekatnya juga terdampak meski sedikit.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Jumat (13/4/2018), para pejabat mengatakan bahwa pilar logam setinggi 4 meter tersebut ambruk setelah diterpa angin kencang yang berembus dengan kecepatan 130 km per jam. Sedangkan empat pilar lain yang mengelilingi struktur utama ikon India ini tetap berdiri kokoh.
Salah satu pilar yang hancur terletak di pintu masuk utama Taj Mahal, gerbang Darwaza-e-Rauza, sedangkan yang lain berada di gerbang selatan. Pihak berwenang menyampaikan bahwa rekonstruksi Taj Mahal telah dimulai untuk membangun kembali bagian-bagian yang rusak.
Sebelumnya, pada bulan Januari, Archaeological Survey of India menyatakan bahwa Taj Mahal berisiko kehilangan pesona dan struktur khasnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya polusi di Agra.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sejarah Singkat Taj Mahal
Setiap hari, mausoleum abad ke-17 ini mampu mendatangkan sekitar 12.000 pengunjung dan merupakan salah satu tempat wisata paling populer di dunia. Taj Mahal juga termasuk salah satu Tujuh Keajaiban Dunia.
Sejarah mencatat, Taj Mahal dibangun pada 1632 oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan (yang memerintah 1628 hingga 1658), untuk memakamkan istri tercintanya, Mumtaz Mahal. Bangunan ini memiliki luas 17 hektare yang mencakup sebuah masjid dan rumah tamu, serta taman-taman yang dibatasi oleh tiga sisi dinding.
Pembangunan makam itu pada dasarnya selesai pada 1643, tetapi dilanjutkan pada tahap lain selama 10 tahun. Proyek konstruksi tersebut melibatkan sekitar 20.000 perajin di bawah bimbingan dewan arsitek yang dipimpin oleh arsitek istana, Ustad Ahmad Lahauri.
Advertisement