Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata orang di seluruh dunia membuang sekitar 3 kilogram sampah per hari.
Sedangkan saat ini, populasi dunia mencapai sekitar 7 miliar jiwa. Bayangkan, betapa banyak sampah yang diproduksi oleh manusia per harinya.
Maka, wajar rasanya jika sebagian besar orang mengeluh tentang sampah dan masalah yang dibawa oleh limbah-limbah rumah tangga tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tapi, ketika sebagian besar orang mengeluh tentang sampah, ada segelintir orang yang justru melihat potensi ekonomis dari benda-benda tak berguna itu.
Lagipula, seperti pepatah bilang, sampah satu orang adalah harta bagi orang lain.
Berikut, 4 figur dari penjuru dunia yang berhasil mendulang keuntungan ekonomis dan menjadi sukses berkat sampah, seperti dikutip dari Listverse (6/5/2018).
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
1. Maen Mahfoud, Suriah
Berawal dari niat mulia untuk mengurangi angka kelaparan, pria Suriah lulusan University of California Berkeley, Maen Mahfoud memulai perusahaan bernama Replate.
Gagasan perusahaan itu adalah mendaur ulang makanan yang seharusnya dibuang dan membuatnya menjadi layak dikonsumsi serta aman bagi kesehatan, melalui proses berteknologi canggih.
Mahfoud mendirikan perusahaan itu pada Januari 2016, dan kini menjangkau lebih dari 300 kota serta menciptakan lebih dari 1,1 juta porsi makanan bagi yang membutuhkan.
Advertisement
2. Tom Szaky, AS
Tom Szaky adalah lulusan Princeton University yang bermimpi untuk membuat perbedaan di dunia. Dari mimpi itu, TerraCycle lahir.
TerraCycle memulai sepak terjangnya sebagai perusahaan pupuk berkelanjutan yang menempatkan kotoran cacing dalam botol bekas.
Kemudian perusahaan diperluas untuk mengumpulkan limbah dan daur ulang lainnya.
Dari sana, TerraCycle berkembang menjadi pemimpin dalam tren baru-baru ini yang disebut konsep 'upcycling'.
Upcycling mirip dengan daur ulang, tapi benda itu disulap menjadi barang bernilai tinggi yang dapat dijual kembali ke publik.
Menurut Forbes, Szaky kini memiliki kekayaan senilai sekitar US$ 13 juta berkat TerraCycle dan mempopulerkan konsep upcycling tersebut.
Untuk seorang mahasiswa putus sekolah yang memulai perjalanan kewirausahaannya dengan memasukkan kotoran cacing ke dalam botol, kita mungkin semua setuju bahwa ia telah melakukannya dengan sangat baik.
3. Piet Hein Eek, Belanda
Piet Hein Eek adalah seorang desainer Belanda yang mengubah sampah yang tidak diinginkan menjadi karya seni dan furnitur yang dijual seharga ratusan hingga ribuan dolar per buah.
Apa yang dimulai sebagai proyek untuk ujian terakhirnya di Academy for Industrial Design in Eindhoven berubah menjadi bisnis seni yang berkembang pesat.
Eek memproduksi karya yang tidak hanya cantik tetapi juga melayani tujuan, mulai dari karpet hingga kacamata.
Pria itu sekarang memiliki karya di berbagai galeri di seluruh dunia dan bahkan memiliki sebuah restoran yang ia penuhi dengan semua kreasinya sendiri.
Baru-baru ini, Eek bermitra dengan IKEA untuk membuat koleksi yang akan dijual di megastore mereka di seluruh dunia.
Advertisement
4. Maria Rios, AS
Maria Rios bertransformasi dari mahasiswi yang bekerja sambilan sebagai petugas pengangkut sampah, menjadi pemilik bisnis pengelola limbah senilai jutaan dolar.
Selama di perguruan tinggi, ia bekerja di perusahaan pembuangan limbah dan bermimpi memulai bisnisnya sendiri suatu hari nanti.
Begitu dia lulus, Maria mendapatkan pinjaman dari bank dan menggunakannya untuk membeli dua truk sampah, di mana keduanya merupakan aset awal dari bisnis sukses yang telah ia kembangkan saat ini.
Apa yang membuat perusahaannya, Nation Waste, menonjol jika dibandingkan dengan perusahaan pengelolaan limbah lainnya adalah layanan pelanggan dan inovasi yang Maria bawa ke industri tersebut.
Ia telah diakui oleh Fortune dan Goldman Sachs atas etos kerjanya yang luar biasa dan kemampuannya untuk membawa energi dan kehidupan baru ke salah satu pekerjaan paling kotor di muka Bumi ini: pengelolaan sampah.
Maria telah menyatakan bahwa ia berupaya mengembangkan bisnisnya menjadi bernilai lebih dari US$ 15 juta dalam pendapatan tahunan.
Pikirkan tentang angka-angka tersebut pada saat Anda ingin mengeluh tentang membuang sampah Anda.