Demi Hewan Endemik, Australia Pasang "Pagar Kucing" Terpanjang di Dunia

Pagar kucing itu diharapkan mampu mengembalikan populasi hewan asli Australia yang terancam punah.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 26 Mei 2018, 17:02 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 17:02 WIB
Pagar kucing terpanjang di dunia dibangun untuk mengembalikan populasi hewan endemik Australia (AP/BBC)
Pagar kucing terpanjang di dunia dibangun untuk mengembalikan populasi hewan endemik Australia (AP/BBC)

Liputan6.com, Canberra - Kucing liar adalah ancaman besar bagi hewan asli di Australia. Hal itu membuat sebuah wilayah di sana berencana hentikan ancaman tersebut, dengan memasang pagar penghalang terpanjang di dunia.

Pagar penghalang sepanjang 44 kilometer itu dibangun berbatasan dengan suaka margasatwa, dan diklaim mampu mencegah masuknya kucing liar, rubah, dan kelinci yang mengancam eksistensi hewan asli setempat.

Dikutip dari BBC pada Jumat (25/5/2018), tindakan di atas meruapakan bagian dari upaya "pembangunan kembali" yang lebih luas, untuk meningkatkan populasi fauna lokal.

Hewan endemik seperti mala, sejenis walabi kecil, akan dilepaskan  kembali ke zona bebas kucingliar seluas 9.400 hektar di Suaka Margasatwa Newhaven, 350 kilometer barat laut kota Alice Springs, negara bagian Australia Utara.

The Australian Wildlife Conservancy (AWC), yang mengelola tempat perlindungan, mengatakan bahwa pagar tersebut akan membantu melindungi hewan-hewan di dalam zona suaka.

"Ada sekitar 50 atau 60 ekor kucing liar di daerah itu saja, dan mereka akan memakan lebih dari 70.000 hewan endemik per tahunnya," kata kepala eksekutif zona suaka terkait, Atticus Fleming.

"Pagar ini adalah salah satu bagian dari infrastruktur konservasi yang paling penting di Australia," lanjutnya.

Zona berpagar itu kini menjadi wilayah daratan bebas kucing terbesar di Australia, yang kerap menjadi predator bagi hewan-hewan endemik berukuran kecil dan sedang.

Diharapkan pagar tersebut dapat menghapus semua predator berbahaya, tidak hanya kucing liar, selambat-lambatnya pada akhir 2019 mendatang.

Setelahnya, otoritas setempat akan meluaskan perlindungan khusus pada 10 spesies asli Australia lainnya yang terancam punah, termasuk black-footed rock-wallaby, golden bandicoot, dan quoll barat.

"Untuk pertama kalinya, lanskap yang luas di bagian tengah Australia akan kembali menjadi rumah bagi keragaman mamalia mirip, sesuai dengan kondisi sebelum kedatangan pemukim Eropa," jelas AWC.

 

Simak video pilihan berikut:

Menaikkan Populasi Hewan Endemik

Antechinus berkepala perak atau Antechinus argentus, marsupialia di Australia yang terancam punah akibat terlalu banyak seks (Queensland Museum via AFP PHOTO)
Antechinus berkepala perak atau Antechinus argentus, marsupialia di Australia yang terancam punah akibat terlalu banyak seks (Queensland Museum via AFP PHOTO)

Upaya pemasangan pagar penghalang kucing liar itu merupakan bagian dari kampanye nasional "pembangunan kembali" oleh AWC, untuk mengisi kembali tempat-tempat alami di seantero Australia dengan hewan endemik yang terancam punah.

AWC memperkirakan proyek tersebut bisa menaikkan populasi hewan endemik hingga dua kali lipat dalam dua tahun ke depan.

Selanjutnya, AWC berencana meningkatkan ukuran zona suaka fauna menjadi 100.000 hektar, yang biayanya didapat dari penggalangan terbuka.

Untuk saat ini, proyek pagar kucing liar itu memakan biaya sekitar 5 juta dolar Australia (sekitar Rp 53,2 miliar), yang 20 persen di antaranya didapat dari anggaran dana pemerintah federal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya