Dikritik soal Anak-Anak Imigran, Trump Tetap Dukung RUU Imigrasi AS

Donald Trump mengatakan kepada anggota Kongres bahwa dirinya akan mendukung rancangan undang-undang imigrasi yang sedang diproses

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2018, 16:03 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2018, 16:03 WIB
Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS Donald Trump berbincang saat melakukan perjalanan untuk melihat prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko di San Diego, Selasa (13/3). Tembok ini adalah perwujudan dari janji Trump pada kampanye presiden 2016 lalu. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada anggota Kongres fraksi Partai Republik bahwa dirinya akan mendukung rancangan undang-undang imigrasi yang sedang diproses oleh DPR AS (House of Representatives).

Trump mengutarakan dukungan itu di tengah deras kritik dan protes terhadap pemerintahannya, menyusul insiden anak-anak imigran yang terpisah dari keluarganya di perbatasan AS - Meksiko beberapa hari lalu.

Anggota DPR AS Mark Meadows memaparkan, Trump berkata kepada dewan legislasi pada pertemuan di Capitol Hill bahwa mereka perlu untuk menyelesaikan perihal imigrasi "segera." Demikian seperti dikutip dari Antara (20/6/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Trump mengatakan bahwa memisahkan anak-anak imigran dari keluarga mereka "jelas bukan hal yang menarik dan memang terlihat buruk," namun Trump bersikukuh tetap akan membuat kebijakan keras soal imigrasi.

"Dalam sambutannya, ia mendukung kedua RUU imigrasi DPR yang membangun tembok, celah hukum yang ketat, membatalkan undian visa, memotong rantai migrasi, dan menyelesaikan krisis perbatasan serta masalah pemisahan keluarga dengan memungkinkan penahanan dan penghilangan keluarga," tambah juru bicara Gedung Putih Raj Shah.

Republik telah berupaya membuat undang-undang saat video anak-anak di kandang-kandang dan rekaman suara anak-anak yang menangis telah memicu kemarahan di dalam negeri dari berbagai kelompok mulai dari pendeta hingga pemimpin bisnis yang berpengaruh, serta kecaman di luar negeri.

Survei pendapat nasional dari firma analis di AS yang dirilis pada Selasa menunjukkan kurang dari sepertiga orang dewasa AS mendukung RUU imigrasi tersebut.

Jajak pendapat 16-19 Juni menemukan bahwa 28 persen orang yang disurvei mendukung kebijakan tersebut, sementara 57 persen menentangnya dan 15 persen sisanya mengatakan bahwa mereka tidak tahu.

Di sisi lain, Donald Trump yang telah kukuh membela tindakan pemerintahannya justru menyalahkan insiden anak-anak imigran yang terpisah itu kepada oposisi, Partai Demokrat, karena telah meninggalkan 'celah' seputar kebijakan imigrasi di AS.

'Celah' yang dimaksud Trump adalah ketentuan hukum di AS yang mengharuskan keluarga, yang ditahan karena memasuki negara secara ilegal, dipisahkan atau dilepaskan.

"Ini adalah celah yang melumpuhkan, menyebabkan perpisahan keluarga, yang tidak kami inginkan," kata Donald Trump dalam sambutannya kepada Federasi Nasional Bisnis Independen, menambahkan dia menginginkan Kongres untuk memberinya wewenang hukum untuk menahan dan mendeportasi keluarga bersamaan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya