Liputan6.com, New York: UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, serta budaya, mulai meninjau rancangan resolusi dari delegasi Palestina untuk permintaan keanggotaan penuh negara tersebut di PBB. Hal itu diungkapkan sumber UNESCO, Rabu (5/10).
Namun, keputusan UNESCO itu telah memicu kemarahan Amerika Serikat. Ketua komite urusan luar negeri AS, Ileana Ros-Lehtinen, menyerukan AS untuk memotong dana UNESCO jika permintaan Palestina disetujui.
Langkah terbaru Palestina dalam mencari pengakuan negara itu mulai sedikit menampakan hasil. Sebelumnya, Palestina telah memenangkan status kemitraan dari Dewan Eropa, benua utama dari badan Hak Asasi Manusia dunia.
Saat ini, dalam upaya untuk meningkatkan tekanan pada PBB, Palestina juga telah mencari dukungan dari lembaga-lembaga alternatif yang dapat mengakui kenegaraan tersebut. Dewan eksekutif diharapkan memilih pada rancangan, tapi kelompok-kelompok ad hoc diangkat untuk bernegosiasi lebih lanjut.
Anggota Dewan 58 mulai mengulas rancangan resolusi kenegaraan Plaestina. Jika kesimpulan telah didapat, maka mereka akan memutuskan langkah selanjutnya dengan pemungutan suara pada Konferensi Umum, yang berlangsung dari 25 Oktober sampai 10 November. Kegiatan itu melibatkan 193 anggota penuh yang berbasis UNESCO di Paris, Prancis.(Reuters/BOG)
Namun, keputusan UNESCO itu telah memicu kemarahan Amerika Serikat. Ketua komite urusan luar negeri AS, Ileana Ros-Lehtinen, menyerukan AS untuk memotong dana UNESCO jika permintaan Palestina disetujui.
Langkah terbaru Palestina dalam mencari pengakuan negara itu mulai sedikit menampakan hasil. Sebelumnya, Palestina telah memenangkan status kemitraan dari Dewan Eropa, benua utama dari badan Hak Asasi Manusia dunia.
Saat ini, dalam upaya untuk meningkatkan tekanan pada PBB, Palestina juga telah mencari dukungan dari lembaga-lembaga alternatif yang dapat mengakui kenegaraan tersebut. Dewan eksekutif diharapkan memilih pada rancangan, tapi kelompok-kelompok ad hoc diangkat untuk bernegosiasi lebih lanjut.
Anggota Dewan 58 mulai mengulas rancangan resolusi kenegaraan Plaestina. Jika kesimpulan telah didapat, maka mereka akan memutuskan langkah selanjutnya dengan pemungutan suara pada Konferensi Umum, yang berlangsung dari 25 Oktober sampai 10 November. Kegiatan itu melibatkan 193 anggota penuh yang berbasis UNESCO di Paris, Prancis.(Reuters/BOG)