Bikin Bibir dan Mata Manusia Bengkak, Serangga Ini Bisa Ditukar dengan Uang

Pemerintah China tawarkan harga Rp 17.000 untuk setiap kissing bug yang berhasil ditangkap hidup atau mati.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Jul 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 20:10 WIB
"Serangga cium" yang tengah mengancam masyarakat China, karena berisiko sebabkan penyakit Chagas (Wikimedia Commons)
"Serangga cium" yang tengah mengancam masyarakat China, karena berisiko sebabkan penyakit Chagas (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Guangzhou - Sekumpulan orang tengah mengantre di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Guangzhou, China, untuk menukarkan serangga tertentu dengan uang tunai.

Hal ini bukan mengada-ngada, melainkan buntut dari tawaran pemerintah China membayar setiap ekor  serangga triatomine (kissing bug), yang ditangkap dalam kondisi hidup atau mati, dengan harga 8 yuan, atau sekitar Rp 17.000.

Dikutip dari Asia One pada Jumat (13/7/2018), serangga jenis triatomine itu disebut berisiko memicu penularan penyakit Chagas yang mematikan.

"Kami sekarang telah menerima puluhan serangga, baik yang hidup maupun mati, dari penduduk," kata Chen Shouyi, direktur bagian pencegahan penyakit parasit dan endemik dari lembaga terkait.

"Semua serangga itu akan dikirim ke laboratorium khusus untuk identifikasi lebih lanjut," lanjut Chen kepada media pada awal pekan ini.

Ditambahkan oleh Chen bahwa seseorang harus mengenakan sarung tangan, atau bisa juga memanfaatkan selembar kertas, guna mencegah gigitan berinfeksi ketika menangkap serangga triatomine.

Selain itu, setiap serangga yang tertangkap, harus segera dimasukkan ke dalam wadah transparan yang tertutup, seperti botol bekas air mineral, sebelum menyerahkannya ke otoritas terkait.

"Kampanye ini akan dilaksanakan hingga akhir Juli, dengan tujuan membantu kami mempelajari berapa banyak serangga triatomine di Guangzhou, dan bagaimana mereka menyebar," kata Chen, yang juga ahli dalam penyakit parasit dan endemik.

"Penemuan ini akan memberikan data dan referensi yang berharga bagi pemerintah Guangzhou, untuk mencegah kemungkinan merebaknya penyakit Chagas, sekaligus menawarkan perawatan yang lebih baik kepada pasien pada tahap awal," lanjut Chen menjelaskan.

Sejauh ini, belum ditemukan kasus penyakit Chagas akibat gigitan serangga triatomine di Guangzhou. Namun, kabar mengenai penyebaran di wilayah sekeliling megapolitan di barat daya China itu telah meresahkan otoritas setempat.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Berasal dari Amerika Latin

Ilustrasi Serangga
Ilustrasi Serangga (iStockphoto)​

Serangga triatomine (kissing bug) disebut kerap menggigit jaringan kulit tipis pada bibir manusia ketika malam hari.

Biasanya, serangga jenis ini bersembunyi di celah dinding dan perabotan kayu. Terkadang juga ditemukan hutan, ladang, serta kandang ternak, di mana ketika dewasa dapat mencapai panjang 2,5 sentimeter.

Menurut otoritas kesehatan China, serangga triatomine bisa menularkan penyakit Chagas, yakni suatu kondisi gejala parasit tropis yang menyebabkan sakit kepala, demam, dan pembengkakan.

Pada tingkat lanjutan, penyakit ini bisa mengancam kesehatan jantung dan saluran pencernaan, utamanya pada usus besar.

Dahulu, penyakit Chagas umumnya ditemukan di kawasan Amerika Latin, di mana dalam satu dekade terakhir, dilaporkan telah terjadi sebanyak hampir delapan juta kasus.

Dengan meningkatnya globalisasi, penyakit Chagas dilaporkan menyebar hingga Eropa, Jepang, dan Kepulauan Pasifik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya