Viral, Bocah Penjual Suvenir Kamboja Fasih Berbicara 7 Bahasa

Banyak netizen terkesan dengan bakat bocah penjual suvenir Kamboja ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Nov 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi turis. (AFP)
Ilustrasi turis. (AFP)

Liputan6.com, Phnom Penh - Penjual suvenir muda Kamboja ini menuai perhatian seorang turis yang berkunjung ke negaranya. Ia terkesima dengan keahlian linguistik si bocah yang mampu menguasai sekitar tujuh bahasa asing.

Kemunculannya dalam video yang diunggah di media sosial pun viral dengan cepat. Netizen pun bereaksi.

Dalam sebuah video klip seperti dikutip dari Asia One, Minggu (11/11/2018), terlihat seorang anak laki-laki Khmer yang tengah memamerkan bakat linguistiknya ketika menjual suvenir kepada seorang turis di Kamboja.

Mungkinkah bocah ini adalah seorang polyglot?

Polyglot adalah sebutan untuk orang-orang yang bisa berbicara dalam banyak bahasa, biasanya lebih dari 5 bahasa dengan kemampuan berbahasa amat baik.

Banyak netizen terkesan dengan bakatnya tetapi ada yang mengatakan bahwa anak itu memang harus mengembangkan keterampilan tersebut untuk bertahan hidup.

"Saya bisa berbahasa Kanton, China. Lalu Bahasa Inggris, Thailand, Jepang, Korea, Prancis, Spanyol," kata bocah itu sambil menawarkan dagangan suvenir miliknya seperti terlihat dalam rekaman video yang beredar di media sosial.

Bagaimana menurut Anda?

Saksikan video bocah penjual suvenir Kamboja berikut ini:

 

Polyglot

Ilustrasi Anak Jenius (iStockphoto)
Untuk Menjadikan Anak Jenius Tidak Cukup Hanya dengan Perbanyak Baca Buku, tapi Juga Melakukan Hal yang Lain (Ilustrasi/iStockphoto)

Sebelumnya, seorang pria bernama Matthew Youlden dilaporkan fasih berbicara dalam 9 bahasa dan mampu mengerti 12 bahasa lainnya.

Pria itu disebut polyglot, yaitu segelintir orang yang mampu berbicara sedikitnya enam bahasa.

Pria ini aslinya berasal dari Manchester di Inggris. Kalau mendengarnya berbicara suatu bahasa, bahkan seorang penutur asli bahasa tersebut tidak menyangka bahwa ia bukan sesama penutur asli.

Bagi Matthew, semakin banyak bahasa yang dikuasai seseorang, semakin banyak sudut pandang orang tersebut.

"Saya kira setiap bahasa memiliki cara tertentu dalam memandang dunia ini. Ketika seseorang berbicara suatu bahasa maka ia memiliki cara penelahaan dan tafsiran tentang dunia ini secara berbeda dibandingkan dengan pembicara bahasa lain," katanya dalam sebuah wawancara.

Dalam video ini, ia berbicara dalam bahasa Irlandia, Prancis, Spanyol, Catalan, Portugis, Italia, Ibrani, dan Jerman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya