Gara-Gara Guyon Foto ala Teroris di Pesawat, Pemuda India Ditangkap

Pemuda India ini mengunggah foto sedang di pesawat disertai tulisan "teroris yang sedang terbang...".

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Nov 2018, 14:01 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 14:01 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Kolkata - Seorang penumpang pada penerbangan domestik India diturunkan dan ditahan paksa gara-gara memotret diri dan menggunakan keterangan dengan kata "teroris".

Pemuda India yang diidentifikasi sebagai Yogvedant Poddar itu diduga menutupi setengah wajahnya dengan sapu tangan dan memberi tulisan pada fotonya: "Teroris yang sedang terbang, saya menghancurkan hati wanita".

Seorang penumpang yang melihat foto itu, kemudian memberi tahu awak pesawat pada penerbangan Jet Airways dari Kolkata ke Mumbai.

"Poddar akan mengirim foto itu ke seorang teman melalui Snapchat," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Selasa (27/11/2018). 

Gara-gara laporan tersebut, pilot dipaksa kembali ke landasan sehingga petugas keamanan dapat menahan penumpang yang dimaksud.

Dalam sebuah pernyataan, para pejabat bandara mengatakan mereka menahan Poddar, yang berusia 20-an, karena "aktivitas guyonnya di pesawat" dengan menggunakan bahasa "yang disimpulkan sebagai ancaman keamanan".

Sementara ayah Poddar mengatakan kepada media lokal bahwa putrnya tak bermaksud mengancam siapapun, melainkan hanya berguyon.

Penerbangan domestik India yang membawa lebih dari seratus penumpang akhirnya ditunda sekitar satu setengah jam imbas insiden tersebut.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Hoaks Bom di Pesawat

Pesawat Tergelincir dan Jatuh
Ilustrasi Pesawat Jatuh (iStockphoto)

Sementara itu, para penumpang pesawat Virgin Airlines dievakuasi gara-gara ada ancaman bom yang ditulis di kertas untuk pembuang muntah. Benda itu ditemukan di area toilet pesawat dan dinyatakan hoax bukan bom.

"Itu hanya ulah seseorang yang sangat konyol," kata juru bicara polisi kemudian seperti dikutip dari News.com.au, Selasa 6 Juni 2017.

"Itu bukan ancaman bom sama sekali. Tak terkait teror, hanya sesuatu yang memprihatinkan dan kami ingin memastikan itu baik-baik saja," jelas pihak kepolisian.

Kendati demikian, para penumpang dilaporkan melompat dari ketinggian lebih dari satu meter ke aspal di Bandara Albury, Australia pada Selasa pagi sekitar pukul 09.30 waktu setempat -- tak lama setelah pesawat turboprop itu mendarat.

Langkah itu dilakukan karena para penumpang kabarnya diberitahu awak kapal untuk meninggalkan bagasi dan melompat sekitar 1,2 meter dari pintu keluar ke aspal.

"Evakuasi, tinggalkan semua barang-barang Anda, melompat keluar jendela...," ujar salah satu pensiunan pekerja di Sydney, Wendy Willett.

Penumpang lain juga mengaku mendengar ada yang meminta evakuasi tersebut. "Tinggalkan bagasi, keluar dan lari, lari, lari."

Namun, seorang juru bicara Virgin Airlines mengatakan kru membantah telah meminta penumpang melompat.

Polisi New South Wals (NSW) mengatakan layanan darurat dihubungi setelah ditemukan catatan ancaman bom di area toilet pesawat. Tak lama kemudian, seorang penumpang di kapal terbang rute penerbangan dari Sydney ke Albury.

Ia kemudian dibawa ke kantor polisi Albury.

Polisi setempat mengucapkan selamat awak kabin dan penumpang atas proses evakuasi cepat.

"Pesawat itu mendarat pukul 09.35, dan dalam waktu lima menit pesawat dan penghuni aman," kata komandan polisi Albury, Inspektur Evan Quarmby.

"Semua penghuni pesawat dievakuasi dengan selamat, sangat efisien dan harus diberikan selamat pada semua bantuan yang mereka berikan ke polisi pagi ini."

Melalui sebuah pernyataan, Virgin Australia mengatakan bahwa penerbangan VA1174 mendarat dengan selamat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya