5 Elite Militer Paling Tangguh di Dunia, Salah Satunya Pasukan Khusus Indonesia

Para pasukan khusus yang dimiliki oleh Indonesia ini memang telah terlatih dan berhasil menuntaskan sejumlah konflik yang terjadi di Tanah Air.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Des 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi militer (Pixabay)
Ilustrasi militer (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini publik dihebohkan dengan kasus pembantaian yang menimpa para pekerja pembangunan Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Pelaku dari pembantaian yang menewaskan puluhan orang ini dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Sejumlah pihak mendesak agar TNI segera menuntaskan kasus ini. Mengingat, TNI memiliki sejumlah pasukan khusus yang telah teruji bahkan diakui dunia.

Para pasukan khusus yang dimiliki oleh Indonesia ini memang telah terlatih dan berhasil menuntaskan sejumlah konflik yang terjadi di Tanah Air.

Bicara soal pasukan khusus, sejumlah negara di dunia juga punya kekuatan yang sama. Sebab, pasukan khusus kerap diandalkan dalam menyelesaikan sejumlah visi.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (7/12/2018), berikut 5 negara yang memiliki pasukan khusus yang disebut paling tangguh di dunia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Navy SEAL

Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump berjaabat tangan dengan salah satu pasukan saat mengunjungi kapal induk Gerald R. Ford di Newport News, Virginia (2/3). Trump tampak gagah mengenakan jaket panglima tertinggi Navy Seal. (AFP Photo / Saul Loeb)

U.S. Navy SEAL (The United States Navy Sea, Air and Land) adalah pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Calon anggota pasukan khusus ini wajib menyelesaikan pendidikan dasar Basic Underwater Demolition SEAL (BUD/S) selama enam bulan dan program khusus yang disebut SQT (SEAL Qualification Training) selama 15 minggu.

Pasukan khusus AL AS ini didirikan pada era Presiden John F. Kennedy tepatnya pada 1962. Menangkap musuh level atas dan teroris serta mengumpulkan informasi melalui misi pengintaian khusus merupakan sedikit di antara sejumlah tugas Navy SEAL.

Pada Mei 2011, kiprah Navy SEAL disorot dunia setelah mampu menemukan dan menewaskan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Calon anggota Navy SEAL harus mampu melakukan minimum push-up 42 kali dalam waktu dua menit, sit-up sebanyak 50 kali, dan berlari sejauh 2,4 kilometer dalam waktu 11 menit. Ujian itu harus dilewati lebih dulu sebelum latihan militer sesungguhnya dimulai.

 

2. Special Boat Service (SBS)

Special Boat Service (SBS) (AFP)
Special Boat Service (SBS) (AFP)

Jika AS memiliki Navy SEAL, maka Inggris memiliki Special Boat Service atau SBS. Untuk dapat bergabung menjadi salah satu anggota SBS, seseorang harus melalui proses seleksi berupa uji ketahanan yang sangat melelahkan, latihan di Hutan Hujan di Belize, Amerika Tengah, dan uji kekuatan tempur yang di antaranya melibatkan interogasi intens calon.

Masing-masing calon hanya memiliki dua kesempatan untuk mengikuti ujian masuk.

SBS dikenal sebagai 'saudara' dari SAS, Angkatan Udara Inggris. Dalam kondisi konflik bersenjata dan perang, SBS dan 22 SAS ditugaskan beroperasi dalam kelompok kecil di wilayah yang dikendalikan musuh.

3. GIGN

Seorang anggota GIGN tampak bersiaga
Seorang anggota GIGN tampak bersiaga (AFP)

Dari seluru pasukan kontra-terorisme di dunia, hanya beberapa saja yang mampu menandingi Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) atau pasukan khusus kontra-terorisme dan penyelamatan sandera Prancis. Unit ini disebut memiliki 200 anggota kuat dan terlatih yang bertugas untuk membebaskan sandera.

Sejak dibentuk pada 1973, mereka mengklaim telah membebaskan lebih 600 orang. Hukum di Prancis melarang foto-foto mereka dipublikasikan.

Salah satu peristiwa luar biasa yang menjadi catatan kesuksesan GIGN adalah perebutan Masjidil Haram pada 1979 dari tangan para pemberontak yang menyebut diri mereka sebagai ikhwan. Gerakan ini dipimpin oleh Juhaiman bin Muhammad ibn Saif al Otaibi.

Para pemberontak mengatakan salah seorang dari mereka, yaitu Mohammed Abdullah al-Qahtani adalah seorang Mahdi. Mereka menyerukan umat Muslim untuk mematuhinya.

Karena non-muslim dilarang memasuki kota suci Mekah, GIGN membentuk kelompok berisi tiga komandan yang pindah agama ke Islam demi membantu pasukan Arab Saudi untuk merebut kembali masjid tersebut.

4. SSG

Pasukan Amerika Serikat dalam Perang Afghanistan
Pasukan Amerika Serikat dalam Perang Afghanistan (SSG Kyle Davis - HHC 1ST BCT, 10TH MOUNTAIN)

Di negara asalnya, Pakistan, Special Services Group (SSG) dijuluki 'Bangau Hitam'. Sebutan tersebut diberikan karena peralatan kepala unik yang mereka miliki.

Latihan yang harus mereka jalani termasuk di antaranya berjalan kaki sepanjang 57 kilometer dalam waktu 12 jam dan berlari dengan peralatan lengkap sepanjang 8 kilometer dengan waktu tempuh 20 menit.

Pada Oktober 2009, SSG berhasil menerobos masuk ke sebuah gedung perkantoran dan menyelamatkan 39 orang yang disandera oleh kelompok Taliban.

 

5. Kopassus

TNI Kerahkan 140 Personel Kopassus Evakuasi Korban Gempa Lombok
Anggota Kopassus menaiki pesawat Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (30/7). 140 personel Kopassus dikerahkan untuk mengevakuasi ratusan orang yang terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa 6,3 SR di Lombok. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kopassus dari Indonesia memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan antiteror.

Kemampuan Kopassus tidak bisa dipandang sebelah mata. Kopassus telah terbukti berhasil dalam sejumlah operasi Pembebasan Sandera.

Salah satunya di Banti Papua akhir tahun 2017 yang lalu. Jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Kampung Kimbely sebanyak 104 laki-laki, 32 perempuan dan 14 anak-anak serta dari Kampung Longsoran sebanyak 153 laki-laki (satu di antaranya orang asli Papua), 31 perempuan dan 10 anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya