Ngeri, Tiga Pasang Kekasih Naik Balon Udara dan Tersangkut di Pohon

Balon udara yang mereka tumpangi menyangkut di pohon ketika sedang mencoba mendarat di Karingal Yallock Creek.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2018, 11:00 WIB
Ilustrasi balon udara (iStock)
Ilustrasi balon udara (iStock)

Liputan6.com, Melbourne - Sebuah balon udara tersangkut di sebuah pohon di Melbourne, Australia dan mengakibatkan tiga pasang kekasih yang baru bertunangan tergantung pada Jumat 21 Desember 2018 pagi.

"Ada terlalu banyak emosi dalam satu balon," canda Brendan O'Loughlin, yang melamar pasangannya Emma Govan di atas balon.

Balon udara yang mereka tumpangi menyangkut di pohon ketika sedang mencoba mendarat di Karingal Yallock Creek, kawasan Eltham North, pinggiran utara kota Melbourne, sebelum pukul 7.30 pagi waktu setempat.

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Sabtu (22/12/2018) keranjang balon menghantam tanah meski dalam keadaan aman dan tidak ada yang terluka.

Tapi Brendan mengatakan, ranting-ranting pohon telah membuat balon robek.

Lima kru dari kelompok pemadam api hutan Australia, CFA datang ke tempat kejadian, kemudian membantu melepaskan balon dari ranting dengan gergaji.

Awak pemadam kebakaran Melbourne, MFB dan lembaga darurat SES juga dipanggil ke tempat kejadian.

Balon udara tersebut lepas landas dari Heatherton, waktu Subuh.

Para penumpang mengatakan, pilot berupaya keras untuk menghadapi kondisi berangin, saat bersiap untuk mendarat dekat sungai Yarra sebelum keluar dari jalur.

Nial Finegan menyaksikan insiden dari balon udara lain yang sedang konvoi.

"Kami mendarat di salah satu sisi Yarra, sedangkan mereka ke sisi yang salah," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mendarat di Pohon

Festival Balon Udara di Meksiko
Pemandangan balon udara yang mengangkasa selama Festival Balon Internasional XVIII di Leon, Meksiko pada 18 November 2018. Sekitar 200 balon udara dari 23 negara terbang di atas bendungan Palote. (Photo by MARIO ARMAS / AFP)

Emma, tunangan Brendan yang seorang guru sekolah, menyangka ia diajak untuk berenang pagi sebelum hari terakhir kelasnya. Ia memuji pilot udara dalam menangani cuaca.

"Pendaratan yang cukup mulus," katanya.

"Dia melakukannya dengan sangat baik."

Tidak seperti maut akan menjemputnya, Brendan juga mengatakan pendaratannya relatif lancar.

"Lepas landas lebih menakutkan daripada mendarat," katanya.

"Saya merasa lebih khawatir soal melamar ketimbang kecelakaan itu."

Penumpang lain, Beatrice Imbert, mengatakan pendaratan itu "luar biasa mulus".

"Benar-benar hanya seperti sentuhan lembut," katanya.

Brendan adalah satu dari tiga orang yang melamar pasangan mereka di atas balon udara meski meski mereka menyadari pasangan lain juga bertunangan tinggi di atas udara.

"Ini pasti jadi hal yang populer untuk dilakukan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya