Gempa Bumi Skala Kecil Goyang California Setiap 3 Menit, Apa Penyebabnya?

Gempa bumi skala kecil goyang California Selatan setiap 3 menit, apa peneyebabnya?

oleh Afra Augesti diperbarui 19 Apr 2019, 12:38 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2019, 12:38 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, California - California Selatan menjadi lokasi di mana sejumlah guncangan akibat gempa bumi terdeteksi. Lebih banyak daripada yang pernah diketahui sebelumnya. Menurut sebuah studi baru, sebuah lindu skala kecil bergemuruh melalui bagian selatan "The Golden State" setiap 3 menit.

Gempa ini tidak akan merobohkan dinding bangunan atau membuat pohon-pohon palem bergoyang. Bahkan, getaran gempa nyaris tidak bisa terdeteksi oleh instrumen seismik biasa, begitu pula oleh para ahli.

Kini, sebuah tim seismolog sedang berupaya mencari tahu pola aktivitas lengkap dari lindu tersebut agar bisa memahami bagaimana gempa bumi yang lebih besar dimulai dan bagaimana gempa dapat memicu satu sama lain.

"Bumi mengalami kegagalan sepanjang waktu," kata penulis studi Zachary Ross, seorang peneliti postdoctoral bidang geofisika di California Institute of Technology, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (19/4/2019). "Gempa yang pertama kali muncul benar-benar 'berkomunikasi' satu sama lain dalam ruang dan waktu."

 

Bagian yang Hilang

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Manusia secara alami paling tertarik pada gempa bumi besar dan sifat gempa yang merusak, kata Ross kepada Live Science. Misalnya, gempa yang mampu merenggut nyawa manusia dan membuat lokasi yang terkena guncangan lumpuh.

Tetapi gempa-gempa itu tidak terjadi pada skala waktu yang sama dengan kehidupan manusia.

Pada sebuah sesar (patahan), satu gempa berkekuatan dahsyat mungkin bisa terjadi pada setiap abad atau bahkan setiap seribu tahun. Namun gempa kecil justru lebih sering terjadi.

Untuk setiap guncangan dalam satuan magnitudo, ada 10 kali (atau lebih dari 10) gempa, menurut Ross. Lebih jelasnya, untuk setiap gempa dengan kekuatan 7,0 magnitudo --misalnya-- ada 10 gempa 6,0 magnitudo, 100 gempa bermagnitudo 5,0 dan seterusnya.

Bahkan seismometer tidak mudah membedakan getaran terkecil dari kebisingan yang terjadi di lingkungan kota-kota besar, seperti California Selatan.

Katalog standar tentang gempa negara bagian ini, yang dikeluarkan oleh Caltech dan Survei Geologi Amerika Serikat menangkap semua getarang gempa yang besarnya 1,7 SR dan lebih tinggi.

Sekarang, Ross dan rekan-rekannya telah menemukan cara untuk meredakan gempa berkekuatan 0,3 SR dari data yang sama.

Kuncinya, kata Ross, adalah bahwa dua gempa dengan episentrum yang serupa akan menunjukkan pola yang nyaris kembar pada seismogram, bahkan jika ada satu gempa yang kekuatannya jauh lebih besar daripada yang lain.

Para peneliti menggunakan gempa bumi yang terkenal (yang pernah terjadi sebelumnya dan masuk dalam catatan sejarah dari sebuah negara) sebagai templat.

Mengungkap Pola Baru

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Metode ini mengungkapkan adanya 1,8 juta gempa kembar skala kecil dalam lindu yang diketahui terjadi selama 10 tahun. Dari 2008 hingga 2017, California Selatan mengalami rata-rata 495 gempa kecil dalam sehari, satu goyangan setiap 174 detik.

Ross dan timnya kemudian melaporkan temuan tersebut pada Kamis, 18 April 2019, dalam jurnal Science.

Salah satu contoh ialah pada tahun 2012, Imperial Valley California mengalami serangkaian gempa bumi yang dikenal sebagai Brawley Earthquake Storm.

Ada ratusan gempa kecil, dan dua gempa yang cukup merusak, mencapai kekuatan 5,3 dan 5,5 SR. Menggunakan kumpulan data yang baru saja dibuat, Ross dan rekan-rekannya menemukan bahwa 'kawanan' gempa ini sebenarnya dimulai dari guncangan halus selama 10 jam, yang sebelumnya tidak diperhatikan.

Tim juga menggunakan hasil riset untuk menyelidiki dampak gempa El Mayor-Cucapah yang mengguncang Baja California, Meksiko, pada tahun 2010 dengan kekuatan 7,2 magnitudo.

Ada lonjakan nyata pada gempa skala sangat rendah selama seminggu setelah lindu tersebut, usai goncangan terjadi pada jarak hingga 170 mil (275 kilometer) dari patahan, para peneliti menemukan. Pergeseran yang hampir tidak terdeteksi ini bisa menjelaskan bagaimana gempa mempengaruhi satu sama lain dalam jarak jauh, kata Ross.

Teknik pencocokan templat yang sama, bisa berguna di luar California Selatan, Ross menambahkan. Setiap wilayah atau negara dengan jaringan seismik yang baik dan catatan data berkualitas tinggi, dapat mengetahui sejarah gempa kecil yang melanda wilayah tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya