Viral, Wanita Ini Jilat Es Krim Lalu Dikembalikan ke Kulkas Supermarket

Dalam video yang tengah viral terlihat ada sosok wanita yang menjilat es krim sebelum dikembalikan ke freezer.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Jul 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2019, 19:40 WIB
kepribadian
ilustrasi es krim/Photo by Dana DeVolk on Unsplash

Liputan6.com, Texas - Sebuah video yang tengah viral dan membuat keresahan di kalangan masyarakat akan dibawa ke ranah hukum oleh pihak kepolisian.

Dalam video tersebut ada sosok wanita yang menjilat es krim sebelum dikembalikan ke freezer, demikian dikutip dari laman Sky News, Sabtu (6/7/2019).

Atas perbuatannya tersebut, polisi menyatakan bahwa wanita itu bisa terancam dalam kurun waktu yang sangat lama.

Rekaman yang sudah dilihat hingga 11 juta kali itu diyakini direkam di supermarket Walmart yang berlokasi di Lufkin, Texas, Amerika Serikat.

Apabila terbukti bersalah, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu terancam mendekam dalam penjara selama 20 tahun.

"Saat ini, detektif kami tengah mengonfirmasi identitas perempuan yang menjilat setengah galon es krim Blue Bell 'Tin Roof' pada 28 Juni pukul 23.00," ujar polisi.

Polisi menjelaskan setelah identitasnya diketahui, detektif akan menerbitkan surat perintah penangkapan dengan tuduhan kejahatan tingkat dua tentang merusak produk konsumen.

Selain menyelidiki perempuan itu, polisi mengatakan mereka juga mengusut pria berkaus hijau yang terlihat merekam si perempuan ketika menjilat es krim.

Pihak Blue Bell (perusahaan es krim) dalam keterangan resminya menyatakan bahwa telah menarik seluruh produk yang emreka jual di Walmart Lufkin, Amerika Serikat tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Penarikan

kepribadian
ilustrasi es krim/copyright Pixabay

Keamanan es krim adalah prioritas utama dari pihak Blue Bell. Pihaknya juga bekerja keras untuk menjaga level kepercayaan konsumen.

"Merusak makanan bukan sekadar candaan dan kami tak mentolerir siapa pun yang merusak produk kami," tambah perusahaan yang didirikan pada 1907 silam itu.

Direktur Keselamatan Publik Gerald Williamson berkata, perhatian terbesar mereka adalah keselamatan konsumen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya