Dituduh Makan Lobster Pakai Uang Negara, Menteri di Prancis Mengundurkan Diri

Seseorang itu adalah Francois de Rugy. Ia merupakan menteri lingkungan hidup yang baru saja diangkat sejak September 2018 lalu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Jul 2019, 05:12 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2019, 05:12 WIB
Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)
Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)

Liputan6.com, Paris - Seorang menteri Prancis yang merupakan salah satu orang terdekat dari Presiden Emmanuel Macron mengundurkan diri setelah muncul laporan yang menuduhnya makan malam lobster dengan dana negara.

Dikutip dari laman AFP, Rabu (17/7/2019) seseorang itu adalah Francois de Rugy. Ia merupakan menteri lingkungan hidup yang baru saja diangkat sejak September 2018 lalu.

Ia mengumumkan mundur setelah satu minggu beredar kabar bahwa dirinya makan lobster dengan uang negara di situs web sayap kiri Mediapart.

"Serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan yang menargetkan keluarga saya memaksa saya untuk mengambil langkah mundur yang diperlukan," kata de Rugy.

Sebelumnya, tersebar sejumlah foto yang menunjukkan bahwa Rugy dan istrinya tengah menikmati makan malam lobster dan sampanye di sebuah restoran mewah di Hari Valentine.

Situs web itu menuduh peristiwa itu mengorbankan pembayar pajak. Mediapart juga mengungkapkan bahwa de Rugy telah mendapat manfaat dari sebuah apartemen di dekat kota asalnya Nantes di Prancis barat yang disewa dengan tarif khusus yang ditujukan untuk pekerja berpenghasilan rendah.

Laporan lain merujuk pada pengering rambut 500 euro yang dibeli oleh istri de Rugy dengan biaya publik dan renovasi apartemen pemerintah mereka dengan biaya 63.000 euro.

Meski demikian, menteri Prancis itu telah membantah telah menggunakan uang negara untuk menu santap makan malamnya.

Dalam sebuah kesempatan, ia menuturkan bahwa ia alergi terhadap lobster dan tidak menyukai sampanye karena itu membuatnya sakit kepala.

Demonstrasi anti-pemerintah yang kejam dipicu oleh kemarahan atas ketidaksetaraan ekonomi dan klaim bahwa para pemimpin Prancis tidak berhubungan dengan orang-orang biasa.

 

Bukan Menteri Pertama yang Mundur

Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)

Sebelumnya pada Maret 2019, tiga menteri dari kabinet Presiden Prancis Emmanuel Macron dilaporkan mundur dari jabatan. Ketiga menteri itu mundur karena tengah mempersiapkan diri untuk mencalonkan diri dalam European and municipal elections mendatang.

Dikutip dari laman GulfNews, sejak 2017 hingga sekarang, telah ada 10 menteri dari kabinet Emmanuel Macron yang mundur dari jabatan.

Dalam sebuah pernyataan, presiden mengumumkan pengunduran diri sejumlah menteri. Mulai dari Nathalie Loiseau yang berencana ikut dalam kontestasi pemimpin Uni Eropa.

Kemudian juga ada Benjamin Griveaux serta Mounir Mahjoubi. Keduanya hendak mencalonkan diri sebagai Wali Kota Paris pada tahun 2020 mendatang.

Setelah pengunduran diri ini, Presiden Emmanuel Macron belum memberikan adanya indikasi soal kemungkinan pengganti jabatan tersebut.

Namun, banyak pihak yang memprediksi bahwa Emmanuel Macron akan mengumumkan pengisi jabatan yang kosong dengan pada Senin mendatang.

Penasihat Eropa Macron, Clement Beaune, disebut akan menggantikan Loiseau sebagai menteri. Posisi itu penting dalam mengkomunikasikan posisi Prancis dalam negosiasi Brexit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya