Disergap Taliban, 25 Anggota Pasukan Elite Afghanistan Tewas

Jumlah korban jiwa dari pasukan elite Afghanistan yang disergap Taliban luar biasa tinggi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Jul 2019, 03:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 03:45 WIB
Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)
Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)

Liputan6.com, Badghis - Gubernur regional Afghanistan mengatakan 25 anggota unit komando elite negara itu tewas dalam pertempuran memerangi Taliban.

Insiden itu, yang terjadi pada 15 Juli 2019 di bagian utara Provinsi Badghis, adalah yang terbaru di mana unit-unit militer Afghanistan yang terlatih secara khusus banyak yang tewas. Jumlah korban jiwa dari tim tersebut luar biasa tinggi.

Dalam komentarnya kepada RFE / RL seperti dikutip Kamis (18/7/2019), Gubernur Badghis Abdul Ghaffar Malakzai menyalahkan kurangnya koordinasi sebagai alasan utama kematian tim di komando tersebut. Kendati demikian dia tidak menguraikan detail alasannya.

Dia juga mengatakan bahwa lebih dari 20 militan Taliban tewas dalam bentrokan itu.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Disergap...

Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)
Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)

Gubernur Abdul Ghaffar Malakzai juga mengatakan tentara pasukan khusus itu disergap pada Senin 15 Juli setelah terbang ke Distrik Abkamari di Provinsi Badghis, tempat yang terkenal sebagai sarang Taliban.

"Pasukan komando turun ... tanpa koordinasi dengan pasukan keamanan lainnya," kata Malakzai kepada AFP.

"Mereka dikepung oleh Taliban dan bertempur selama berjam-jam. Sayangnya, 25 dari mereka terbunuh. Beberapa orang ditangkap," tambahnya.

Kementerian Pertahanan Afghanistan sejauh ini belum berkomentar.

Sementara itu, Abdul Aziz Bek selaku Kepala Dewan Provinsi Badghis, menyatakan total 29 orang tewas, dengan mengatakan beberapa tentara Afghanistan dibunuh setelah mereka ditangkap.

"Sekitar 40 tentara komando dibawa oleh empat helikopter dari provinsi tetangga Ghor untuk sebuah operasi, tetapi mereka disergap segera setelah mereka turun. Hanya 11 dari mereka yang diselamatkan kemudian," kata Bek kepada AFP.

Taliban mengaku bertanggung jawab, dengan mengatakan lebih dari 30 tentara telah terbunuh.

Qari Yousuf Ahmadi, seorang juru bicara Taliban, mengatakan bahwa setidaknya 39 orang tentara komando tewas --jumlah korban tewas yang berbeda dari data yang disebutkan sebelumnya 25 dan 29 tentara. Dia juga mengatakan bahwa para militan juga menangkap 16 tentara.

 

Lokasi Rentan Serangan Taliban

Pasukan keamanan Afghanistan berjibaku melawan serangan Taliban (AP/Mossoud Hossaini)
Pasukan keamanan Afghanistan berjibaku melawan serangan Taliban (AP/Mossoud Hossaini)

Badghis, yang terletak di sepanjang perbatasan dengan Turkmenistan, sering menjadi tempat serangan Taliban.

Pada 13 Juli, gerilyawan Taliban menyerang sebuah hotel di ibu kota provinsi, Qal-e Naw, menewaskan sedikitnya enam orang.

Pertempuran itu terjadi ketika tentara Afghanistan tengah mengalami kekurangan personel akibat menjadi korban saat memerangi Taliban.

Dilatih oleh pasukan AS, unit komando elit Afghanistan ini adalah pejuang terbaik. Tetapi jumlahnya hanya sekitar 20.000 dan anggotanya berkurang banyak akibat gugur di medang perang melawan Taliban.

Amerika Serikat telah menghabiskan jutaan dolar pelatihan dan melengkapi unit tersebut selama bertahun-tahun.

Pada November 2018, sebuah unit komando beranggotakan 50 orang hampir seluruhnya musnah dalam bentrokan dengan Taliban di bagian tenggara Provinsi Ghazni.

Pada bulan Agustus, unit lain sepenuhnya gugur dalam pertempuran di provinsi yang sama.

Pasukan operasi kecil khusus Afghanistan yang dilatih AS hanya mewakili sebagian kecil dari sekitar 300.000 anggota pasukan keamanan.

Komando yang berperang keras telah melakukan sebagian besar operasi ofensif yang diluncurkan di seluruh negeri, dan telah banyak yang gugur. Perang Afghanistan terus berlanjut bahkan ketika AS dan Taliban telah mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan perjanjian damai, di mana militer Afghanistan masih menjadi korban termasuk dari sisi Taliban setiap harinya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya