Kenapa Gelombang Panas Eropa Pengaruhi Transportasi? Ini Alasannya

Mengapa gelombang hawa panas disinyalir bisa menghambat perhubungan dan transportasi di Eropa? Ini penjelasannya.

diperbarui 27 Jul 2019, 09:51 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 09:51 WIB
Berendam di Kolam Menara Eiffel
Turis dan warga menyejukkan diri dengan berendam di kolam Trocadero Fountains (air mancur Trocadero) dekat Menara Eiffel di Paris, Kamis (25/7/2019). Gelombang panas di Eropa mencapai puncaknya, bahkan suhu di ibu kota Prancis mencapai di atas 41 derajat Celcius. (Dominique FAGET / AFP)

Berlin - Eropa kini tengah dilanda gelombang panas. Beragam cara dilakukan banyak warga untuk melewati cuaca panas tinggi tersebut.

Bepergian dari A ke B di Eropa dalam kondisi gelombang panas seperti kali ini adalah tantangan besar bagi para pelancong. Mengapa Eropa kewalahan menghadapi cuaca panas setinggi ini?

Kalau Anda sedang bepergian dengan kereta api saat ini di Eropa, Anda beruntung jika sistem pendingin udara di kereta berfungsi baik. Di negara teknologi maju sekali pun, perangkat yang dipasang sering mengalami gangguan, jika suhu udara mencapai tingkat ekstrem.

Tapi Anda juga harus bersiap-siap mengalami keterlambatan kereta api, atau malah kekacauan jadwal. Karena sistem sinyal kereta api di sepanjang rel juga sering bermasalah.

DW Indonesia yang dikutip Sabtu (27/7/2019) melaporkan, suhu udara tinggi akibat gelombang panas dapat menyebabkan tidak berfungsinya sistem sinyal transportasi rel. Bukan hanya itu, di beberapa tempat, rel-rel kereta malah bisa bengkok di bawah teriknya matahari. Fenomena ini dikenal sebagai "sun kink".

Seorang juru bicara perusahaan kereta api Jerman Deutsche Bahn mengakui, bahwa "teknologi kami telah mencapai batasnya dalam suhu ekstrem ini."

Akibatnya, keberangkatan sejumlah kereta harus dibatalkan atau ditunda. Hal itu terjadi di Jerman sepanjang minggu ini. Di Prancis dan Inggris, otoritas berwenang mengimbau para penumpang untuk menghindari perjalanan kereta api, jika memungkinkan.

Orang Jerman dikenal gila mobil. Tetapi meski mobil mereka bisa lari kencang dan di jalan tol tidak ada pembatasan kecepatan secara umum, mereka tidak bisa apa-apa kalau di permukaan jalan aspal mendadak terdapat lubang menganga.

Panas yang ekstrem bisa menyebabkan aspal mencair dan permukaan beton melengkung dan patah. Di Jerman ini disebut sebagai "blow-up." Lempengan beton tidak memiliki cukup ruang untuk memuai setelah terkena panas. Lempengan itu kemudian saling dorong dan akhirnya patah. Hal ini terutama terjadi pada bagian jalan yang relatif sudah tua.


Belanda Selangkah Lebih Maju

Gelombang Panas Melanda Eropa
Warga mendinginkan diri dengan bermain di air mancur saat gelombang panas menerjang Eropa di Louvre Museum, Paris, Prancis, Rabu (24/7/2019). Suhu di Paris diperkirakan mencapai 41 derajat Celcius (86 F) pada 25 Juli 2019. (AP Photo/Rafael Yaghobzadeh)

Di Belanda, otoritas berwenang sudah selangkah lebih maju menghadapi fenomena ini.

Dewan kota Arnhem misalnya memutuskan untuk melakukan sesuatu, yang biasanya justru dilakukan di musim salju: menyirami jalan dengan garam. Karena diketahui, garam ternyata tidak bisa meningkatkan daya cengkeram ban ketika aspal ditutupi salju, melainkan juga bisa digunakan untuk menghentikan pelelehan aspal pada cuaca panas yang ekstrem.

Garam bisa menarik kelembaban dari udara dan mendinginkan permukaan jalan.

 


Transportasi Apa yang Terbaik?

Penampakan Sungai di Prancis yang Kering Akibat Gelombang Panas
Suasana Sungai Loire di Montjean-sur-Loire yang kekeringan di Prancis barat (24/7/2019). Gelombang panas tengah melanda sebagian besar Eropa termasuk Prancis yang akan mencetak rekor suhu terbaru di beberapa negara. (AFP Photo/Loic Venance)

Naik kapal menyusuri Sungai Rhein di Jerman memang menyenangkan, sambil diterpa angin sepoi-sepoi. Tapi kali ini, otoritas lalu lintas sungai memperingatkan bahwa permukaan air sedang turun. Di beberapa tempat, Rhein sudah tidak bisa dilayari. Tingkat air yang rendah juga melumpuhkan lalu lintas Sungai Donau di Bayern, sehingga otoritas setempat melarang kapal-kapal pesiar menggunakan sungai pada jalur sepanjang 60 kilometer.

Anda mungkin akan berpikir, pesawat terbang adalah moda transportasi terbaik, karena memang pesawat dirancang dan diperlengkapi untuk mengatasi baik suhu rendah maupun suhu tinggi yang ekstrem. Namun itu semua ada batasnya. Jika suhu melebihi 47 derajat Celcius, pesawat akan "didaratkan" (grounded), karena beberapa produsen pesawat tidak menjamin bahwa pesawat akan berfungsi penuh. Karena semakin hangat, semakin sedikit kepadatan udara, yang pada gilirannya menghasilkan lebih sedikit arus angin di bawah sayap, yang dibutuhkan pesawat untuk meluncur di udara.

Jadi yang paling selamat bersepeda saja? Tidak juga. Karena dokter memperingatkan, pada suhu panas ekstrem, badan dengan cepat bisa mengalami dehidrasi, jadi hindari kegiatan fisik berlebihan, seperti berjalan cepat, berlari dan bersepeda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya