19 Jasad Misterius Ditemukan di Meksiko, Sebagian Tergantung pada Jembatan

Ditemukan 19 jasad misterius di Meksiko dengan sebuah pesan rahasia yang dicetak di plastik besar.

oleh Siti Khotimah diperbarui 09 Agu 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 07:00 WIB
20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Mexico City - Pihak berwenang di ibu kota Meksiko, Mexico City, telah menemukan 19 jenazah di tiga lokasi yang berbeda. Tiga jasad di antaranya diketahui tergantung di jembatan.

Temuan belasan jasad misterius itu menurut Kepala Jaksa negara bagian barat Michoacan, Meksiko terkait dengan keberadaan sejumlah geng narkoba yang beroperasi di daerah tersebut.

"Ada perang ... antara sel-sel (lokal) dari berbagai kelompok kriminal. Mereka memperjuangkan kontrol teritorial atas produksi, distribusi dan konsumsi obat-obatan," kata Adrian Lopez seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (9/8/2019).

Dalam sebuah gambar yang dimuat oleh media lokal Meksiko, tampak beberapa mayat tergantung di jembatan layang di Uruapan, tempat spesifik terjadinya perkara.

Di samping jasad, terdapat pesan misterius yang dicetak pada selembar plastik besar - sebuah taktik intimidasi yang sering terlihat dalam perang rumput antar-kartel.

Jenazah lain ditemukan terpotong dan ditinggalkan di sepanjang jalan, kata Lopez.

 

 

Simak video pilihan berikut:

Situs Kriminal

20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Negara bagian itu merupakan titik bahaya dalam perang kriminal terorganisir yang telah melanda Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.

Michoacan adalah tempat pemerintah pertama kali mengerahkan tentara untuk memerangi gerombolan penjahat pada 2006 - sebuah strategi yang menurut para kritikus hanya menyebabkan meningkatnya kekerasan.

Meksiko dikabarkan mengalami 250.000 pembunuhan sejak saat itu, termasuk rekor baru 33.755 tahun lalu.

Presiden sayap kiri Andres Manuel Lopez Obrador, yang menjabat pada Desember, telah berjanji untuk mengekang kekerasan dengan menggunakan strategi yang berbasis di sekitar Pengawal Nasional yang baru diluncurkan, yang mengambil alih tugas memerangi kartel narkoba dari militer dan polisi federal.

Namun, pemerintahnya sejauh ini gagal mengurangi pembunuhan, yang berada di jalur untuk mencapai rekor baru, dengan 14.603 pembunuhan dilaporkan dari Januari hingga Juni 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya