Liputan6.com, Oslo - Kasus penembakan masjid di Norwegia pada Sabtu 10 Agustus 2019 lalu meninggalkan kisah heroik. Beberapa pria, termasuk seorang lansia di dalam masjid, dilaporkan berhasil mencegah tersangka untuk menimbulkan lebih banyak korban luka maupun jiwa.
Para pria di Masjid Al-Noor, yang merupakan lokasi kejadian, berhasil melumpuhkan tersangka saat kejadian dan menahannya sementara hingga polisi datang, demikian seperti dikutip dari Buzzfeed News, Senin (12/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, pada Sabtu 10 Agustus 2019 waktu lokal, tersangka melancarkan aksi penembakan di Al Noor Islamic Centre, Baerum, barat Oslo. Peristiwa terjadi bertepatan ketika komunitas muslim lokal sedang merayakan hari raya Idul Adha.
BBC melaporkan satu orang terluka akibat aksi penembakan di masjid tersebut. Terduga pelaku tidak disebutkan namanya, tapi Kepolisian Norwegia menggambarkan pelaku sebagai anak muda berkulit putih.
Pimpinan masjid, Irfan Mushtaq menyebutkan korban berusia 65 tahun dan merupakan jemaah di masjid tersebut.
Dia juga menyebutkan pelaku penembakan membawa dua senjata. Pelaku disebutkan sudah menghancurkan pintu kaca dan mulai melepaskan tembakan setelah itu.
Kepolisian membuka penyelidikan atas kasus tersebut dengan pasal percobaan pembunuhan dan dugaan terorisme berdasarkan KUHP Norwegia.
Tersangka diketahui menunjukkan tanda-tanda sentimen anti-imigran dan pro-ekstremis sayap kanan. Pada media sosialnya, tersangka juga diketahui mendukung aksi penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru beberapa bulan lalu.
Aksi Heroik Menuai Pujian
Kepolisian Oslo, pada Minggu 11 Agustus 2019, memuji para pria heroik atas "aksi berani" mereka dalam mengkonfrontasi penyerang bersenjata.
"Jelas bahwa upaya mereka berhasil mencegah kejadian ini memiliki konsekuensi yang lebih parah," kata juru bicara kepolisian Oslo, Rune Skjold dalam sebuah pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Buzzfeed News.
Pada hari kejadian, tiga pria di dalam Masjid Al-Noor tengah mengadakan persiapan untuk perayaan Idul Adha.
Ketika tersangka yang bersenjatakan beragam senapan memasuki ruangan masjid dan mulai melepaskan tembakan, salah satu jemaah Al-Noor bernama Mohammad Rafiq (65) menyergapnya.
Rafiq dan perwakilan masjid lainnya berbicara dengan wartawan pada hari Minggu, ketika mereka berkumpul di sebuah hotel setempat untuk berdoa karena masjid masih menjadi TKP. Berbicara dengan penerjemah, Rafiq berterima kasih kepada semua orang yang telah menawarkan bantuan dan dukungan.
Pensiunan Perwira Angkatan Udara Pakistan itu menggambarkan perjuangan saat melumpuhkan tersangka dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
"Dia meletakkan jari di mataku, seluruh jari," kata Rafiq dengan wajahnya masih menunjukkan tanda-tanda bekas perkelahian.
Dia adalah satu-satunya orang yang terluka di masjid; kata Polisi.
Beberapa tembakan dilepaskan, tetapi tidak ada yang mengenai siapa pun.
Salah satu dari pria heroik lainnya, yang diidentifikasi oleh penyiar publik Norwegia NRK sebagai Mohamed Iqbal, bergegas membantu Rafiq dan membantu menaklukkan pria bersenjata itu sampai pihak berwenang tiba.
"Kami memiliki dua pahlawan di sini hari ini," Irfan Mushtaq, seorang anggota dewan di masjid, mengatakan kepada NRK.
Advertisement
PM Norwegia: Serangan terhadap Kebebasan Beragama
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg bergabung dengan para pria di tempat salat darurat pada hari Minggu. Dalam sebuah posting di Facebook, dia mengatakan serangan terhadap Muslim Norwegia adalah serangan terhadap kebebasan beragama dan pada umumnya Norwegia.
Dia meminta Norwegia untuk menentang ideologi yang tampaknya memotivasi pria bersenjata itu.
"Hari ini kita berdiri bahu membahu dengan Muslim Norwegia mengecam serangan itu dan hak untuk secara aman dapat mempercayai siapa yang Anda inginkan dan apa yang Anda inginkan di Norwegia," tulisnya. "Selamat Idul Adha!"