Sandra, Orangutan yang Punya Hak Asasi Kini Bebas dari Kurungan Kebun Binatang

Orangutan betina berusia 33 tahun memiliki hak kebebasan setelah di dalam kebun binatang selama 20 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2019, 09:02 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 09:02 WIB
Ilustrasi orangutan (iStock)
Ilustrasi orangutan (iStock)

Liputan6.com, Argentina - Setelah menghabiskan 20 tahun berada di kebun binatang Argentina, seekor orangutan yang mendapat hak asasi sama dengan manusia atas keputusan pengadilan, akhirnya bebas dan kini berada di Amerika Serikat.

Sandra, orangutan hibrida setengah Sumatera-Kalimantan itu menjadi terkenal di dunia pada 2015. Ketika itu ia dinyatakan sebagai "non-manusia pertama di Argentina yang memiliki hak kebebasan."

Tetapi, hampir selama lima tahun setelah kebebasannya, Sandra tetap berada di lokasi kebun binatang, yang ditutup pada 2016 menyusul laporan kekejaman terhadap hewan, seperti dikutip dari Evening Standard, Rabu (2/10/2019).

Kini, orangutan betina itu telah tiba di Kansas. Ia kini benar-benar bebas.

Setelah masa karantina, diperkirakan Sandra akan menjadi penduduk baru di Center for Great Apes di Florida, sebuah tempat perlindungan yang jauh lebih cocok dengan kebutuhannya.

Hakim Elena Liberatori, yang memerintahkan keputusan penting itu mengatakan, hewan 33 tahun ini sekarang dapat menghabiskan sisa hidupnya "dalam situasi yang lebih bermartabat."

Elena juga mengatakan dalam sebuah pesan, "hewan adalah makhluk hidup dan bahwa hak pertama yang dimiliki adalah kewajiban kita untuk menghormati mereka."

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Menjadi Sorotan Publik

Ilustrasi orangutan (iStock)
Ilustrasi orangutan (iStock)

Suaka sebesar 100 hektar ini adalah rumah bagi simpase dan orangutan yang telah dibebaskan dari sirkus, laboratorium, kebun binatang dan koleksi pribadi.

Sandra akan bergabung dengan 21 orangutan lainnya, dan akan bebas bergerak di antara 11 area luar di mana kera besar lainnya hidup.

Selain itu, Simpanse peliharaan mendiang Michael Jackson, Bubbles, juga ada di Center for Great Apes.

"Kami sangat ingin bertemu dengannya, dia --Sandra-- orangutan yang baik," kata Patti Ragan, pendiri Center.

Ragan mengatakan kepada BBC, bahwa dia senang kisah Sandra membawa perhatian publik kepada orangutan, salah satu hewan paling terancam di dunia.

Namun ia menambahkan, bahwa tempat itu bekerja untuk memastikan publisitas tinggi dan tidak akan berdampak pada transisi Sandra ke rumah barunya.

"Kami tidak ingin ada gangguan," ujar Ragan. "Kami hanya ingin ia memiliki kedamaian saat tiba disini."

Terperangkap

BKSDA Aceh Lepasliarkan Dua Orangutan Sumatera Sitaan
Orangutan bernama Elaine berayun pada tali saat dilepasliarkan di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh Besar, Selasa (18/6/2019). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepasliarkan dua orangutan Sumatera bernama Keupok Rere dan Elaine. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Sandra lahir di kebun binatang Jerman Timur dan dijual ke Buenos Aires pada 1995.

Dia telah menjalani sebagian besar hidupnya di sel dengan ukuran lapangan basket di kebun binatang, dalam kondisi yang diprotes oleh kelompok-kelompok hak hewan sebagai tidak memadai.

Hewan berbadan besar ini memiliki anak perempuan pada 1999, sayangnya bayi itu diambil darinya dan dijual ke kebun binatang di Cina.

Atas kejadian tersebut, Pengadilan Argentina menyetujui ia dikirim ke Center for Great Apes Florida pada 2017, meskipun perjalannya tertunda oleh aplikasi untuk izin AS.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya