Liputan6.com, Madrid - Seharusnya, tidak sulit untuk jatuh cinta kepada Madrid. Ibu kota Spanyol itu memberikan apa saja yang dibutuhkan setiap orang yang bekunjung ke sana.
Mulai dari gemerlapnya kota metropolitan hingga deretan bangunan kuno yang memukau. Dari karya seni yang bernilai tinggi hingga klub sepak bola dengan segudang prestasi.Â
Baca Juga
Daya pikat kota Madrid sudah tersohor ke penjuru dunia. Bahkan jauh sebelum Real Madrid menjelma sebagai Los Galacticos yang merajai sepak bola Eropa. Â
Advertisement
Lakon cerita Madrid tertuang dalam berbagai rupa. Mulai dari novel karya sastrawan dunia hingga catatan sejarah yang terukir abadi di setiap bangunan kuno yang masih terjaga.Â
Keindahan Madrid pun digambarkan beragam. Warga lokal menyebut kota ini sebagai lubang kecil untuk melihat surga. Benarkah demikian?Â
Kota Madrid berada 667 meter di atas permukaan laut dan jadi ibu kota negara tertinggi di Eropa. Saat musim dingin tiba, udara di sini menusuk tulang. Namun saat musim panas datang, kehangatan kota Madrid bakal berpadu dengan langit biru yang bersih dan indah.Â
Madrid ditemukan pertama kali oleh orang Moor, Emir Muhammad I dari Córdoba pada abad ke-9. Lalu menjelma sebagai sentral dari Spanyol saat Raja Philipp III memerintah. Sejak saat itu, kota yang dibelah sungai Manzanares ini terus berkembang mengikuti zaman.
Sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan politik, Madrid saat ini hadir dalam konsep kota metropolitan yang ditunjang berbagai fasilitas yang modern. Namun di sisi lain, kota ketiga terbesar di benua Eropa tersebut tetap tidak melupakan wajah lamamya yang memukau.
Bangunan-bangunan kuno bersejarah dengan gaya arsitek klasik nan elegan, sampai kini tersebar di sana. Dirawat dan dijadikan daya pikat bagi siapa saja yang datang menyapa.
Madrid benar-benar pusat negara Spanyol. Jantung semenanjung Iberia. Batas-batas wilayah Spanyol diukur dari titik 0 km yang berada tepat di alun-alun kota, Puerta del Sol.
Â
Â
Â
Gairah Madrid
Transportasi menjadi satu sisi wajah modern Spanyol. Tidak hanya bisa dijangkau lewat udara, jaringan kereta cepat Renfe membuat Madrid semakin terbuka bagi siapapun.Â
Â
Jaringan ini menjangkau kota-kota lain di Spanyol. Bila mengejar waktu, cobalah naik Renfe Ave, kereta super cepat yang melaju hingga 300km/jam. Dengan kereta peluru ini, Valencia-Madrid yang berjarak 335 km dapat ditempuh kurang dari tiga jam saja.Â
Madrid menjadi muara kereta cepat Renfe. Perjalanan berakhir di stasiun Madrid Puerta de Atocha dan petualangan pun bisa Anda mulai sesaat setelah Anda lepas dari pintu keluar.
Liputan6.com tidak sempat bermalam di Madrid, 11 November lalu. Sebab kami harus kembali ke Indonesia setelah memenuhi undangan Astra Honda Motor untuk menyaksikan pameran EICMA 2019 di Milan dan FIM CEV 2019 seri terakhir di Ricardo Tormo, Valencia.Â
Namun waktu sepertinya bukan batasan bagi pesona Madrid. Apalagi setelah menyempatkan diri untuk menikmati santap siang di restoran unik, La Taurina, di dekat Puerta de Sol.
Â
Gabungan antara cita rasa tradisional dan interior unik bernuansa olahraga matador yang tersaji, segera mengantar kami merasakan gairah Kota Madrid.
Berbagai kepala banteng dipajang di restoran ini. Bukan replika, tapi asli. Menurut pelayan di sana, selurunya berasal dari arena adu banteng yang menjadi tradisi masyarakat Spanyol.Â
Meski kerap menuai mengecam, matador banyak penggemarnya. Revolusioner Kuba, Enersto 'Che' Guevara bahkan pernah menikmatinya. Begitu juga novelis terkenal dari Amerika Serikat, Ernest Hemingway. Dia juga penggila adu banteng. Pria yang pernah menjadi wartawan perang itu bahkan menuangkan pengalaman ini lewat novel berjudul 'Fiesta'.Â
Â
Â
Â
Advertisement
Menatap Gerbang Matahari
Berkunjung ke Madrid tentu belum lengkap bila tidak menginjakkan kaki di Puerta del Sol. Alun-alun ini merupakan lokasi wisata yang paling sibuk di kota Madrid. Puerta del Sol dulunya merupakan salah satu gerbang pada benteng yang mengelilingi Madrid, abad ke-15.
Disebut sebagai gerbang matahari karena berada di sisi timur, arah matahari terbit.Â
Â
Patung Raja Carlos III yang tengah menunggang kuda ditempatkan di tengah Puerta del Sol. Menghadapi ke Casa de Correos, gedung indah berbahan bata merah dari abad ke-18 yang berfungsi sebagai kantor pos utama. Di depan gedung ini terdapat lempeng logam sebagai penanda titik 0 km-- bukan hanya bagi kota Madrid tapi juga titik 0 km untuk Spanyol.Â
Â
Di sisi timur alun-alun, patung beruang memanjat pohon stroberi berdiri kokoh. Beratnya mencapai 20 ton dan dinamai patung El Oso y El Madrono. Dia adalah simbol kota Madrid.Â
Sekali waktu coba melewatkan pergantian tahun di Puerta del Sol. Mendengar lonceng menara jam Twelve Grapes berdentang pukul 00.00, lalu berpesta di bawah pohon natal raksasa hingga dinginnya malam di penghujung tahun berubah menjadi kehangatan. Â
Dan bagi Anda yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Madrid, Puerte del Sol punya tempatnya. Dengan harga dan jenis barang beragam. Dari gantungan kunci seharga tiga euro atau gaun berkelas yang menguras kantong. Tinggal pilih sesuai isi dompet.
Â
Â
Palacio Real de Madrid
Spanyol negeri raja-raja. Berkuasa turun-temurun dan meninggalkan istana di segala penjuru, termasuk Madrid. Di kota ini ada enam istana dan yang paling megah, adalah Palacio Real de Madrid atau dikenal juga dengan sebutan Palacio de Oriente.
Lokasinya tepat di tengah-tengah Madrid, di atas perbukitan. Dulu, istana ini tempat tinggal raja, tapi kini sudah tidak lagi. Raja Felipe VI yang sekarang berkuasa di Spanyol juga memilih tinggal di istana yang lebih kecil, Palace of Zarzuela di pinggiran kota. Meski demikian, istana ini masih dipakai untuk acara kenegaraan dan beberapa prosesi kerajaan.Â
Siapkan stamina saat berkunjung ke Palacio Real de Madrid. Sebab istana berdiri di areal seluas 135 ribu meter persegi dan menjadi Royal Palace terluas yang aktif di Eropa. Â
Palacio Real de Madrid memiliki 3,418Â ruangan. Namun tidak semua terbuka untuk umum. Sebagian ruangan untuk turis juga dijaga ketat dan pengunjug dilarang merekam gambar.
Bangsa Moor yang pertama kali membangun di lokasi ini. Setelah penguasa berganti, bangunan juga berulang kali mengalami perubahan dan sempat terbakar pada 24 Desember 1734.Â
King Felipe V lalu memerintahkan untuk membangun istana baru di lokasi yang sama. Sebagian besar bangunan yang berdiri hingga saat ini merupakan rancangan arsitek asal Italia, Filippo Juvarra dibantu oleh sejumlah arsitek ternama lainnya.Â
Â
Beragam karya seni dari berbagai usia menghiasi setiap ruangan yang terdapat di Palacio Real de Madrid. Lukisan, patung, hingga perabotan menyimpan ceritanya sendiri. Termasuk 215 jam dengan desain yang bernilai seni tinggi--sebagian besar masih berfungsi normal.Â
Tidak hanya bangunan, bagian lain yang berada di kompleks Palacio Real juga menarik untuk dikunjungi. Kalau Anda masih punya sisa tenaga, cobalah menikmati area luas Plaza de la ArmerÃa di depan istana lalu berkunjung ke taman cantik Campo del Moro serta Sabbatini Gardens. Atau berjalan ke sisi timur, Plaza de Oriente yang dihuni patung raja-raja Spanyol.
Tepat di depan Palacio Real de Madrid, juga berdiri gereja Almudena Cathedral yang megah. Tempat ibadah umat Katolik Roma ini ditahbiskan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1993.
Tak perlu takut nyasar di Palacio Real de Madrid. Sebab pihak pengelola menyiapkan panduan tur digital lengkap dengan peta dan cerita di balik setiap tempat menarik di sana.Â
Â
Â
Â
Advertisement
Markas Real Madrid
Waktu bergerak cepat di Madrid. Namun jangan melewatkan kunjungan ke Santiago Bernabeu. Ya, markas Real Madrid, tim besar yang menjadi mimpi para pesepak bola.Â
Bernabeu terletak di Paseo de la Castellana, jalan terpanjang dan terlebar di kota Madrid. Bersanding dengan gedung-gedung megah menjulang, Santiago Bernabeu tak berhenti mempercantik diri. Saat ini, stadion yang dibangun pada tahun 1944 itu tengah dipugar.
Â
Ditambahi daya tampungnya, lalu dibangun berbagai fasilitas lainnya. Atapnya juga diganti dengan yang lebih modern, yang mampu dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan.Â
Alat berat sudah didatangkan. Tukang sudah mulai bekerja. Rencananya, megaproyek yang menelan dana hingga Rp 8 Triliun bakal menjadikan Bernabeu jadi yang termegah di Eropa.
Meski tengah direnovasi, Santiago Bernabeu tetap terbuka untuk umum. Tur ke dalam stadion juga masih berlaku dengan biaya 25 euro. Real Madrid juga masih tampil di sana.Â
Kota Madrid tidak berhenti di Bernabeu. Madrid masih menyimpan banyak cerita.Â
Namun waktu yang terus bergulir memaksa kami untuk bergegas ke bandara Barajas Adolfo Suarez di tepi kota. Mengejar pesawat yang akan terbang ke Indonesia. Meninggalkan kota Madrid untuk segera kembali ke rumah yang selalu dirindukan.
Â
Â
Â
Â